Berita DI Yogyakarta Hari Ini

Status Siaga Bencana Hidrometeorologi DIY Diperpanjang hingga Awal 2025

Perpanjangan status ini diajukan melalui revisi SK Gubernur DIY Nomor 420/KEP/2024 yang sebelumnya berlaku sejak 24 Oktober hingga 23 November 2024.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM/Hanif Suryo
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad. 

TRIBUNJOGJA.COM - Memasuki musim hujan dengan potensi bencana yang semakin tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memutuskan untuk memperpanjang Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 2 Januari 2025.

Langkah ini diambil untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem di wilayah tersebut.

“Kita melakukan perpanjangan (status siaga darurat bencana) dari tanggal 24 November sampai nanti tanggal 2 Januari 2025,” ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad.

Perpanjangan status ini diajukan melalui revisi Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY Nomor 420/KEP/2024 yang sebelumnya berlaku sejak 24 Oktober hingga 23 November 2024. 

Dalam draf yang diajukan ke Gubernur DIY, perpanjangan ini didasarkan pada peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi bencana hidrometeorologi yang masih tinggi hingga puncak musim hujan Februari 2025.


“Berdasarkan peringatan BMKG, potensi bencana diperkirakan masih sampai Februari 2025,” kata Noviar.

Dengan status siaga ini, BPBD DIY berharap dapat memperlancar penggunaan anggaran dari APBD untuk mitigasi dan penanganan bencana, serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. 

Salah satu langkah yang tengah dilakukan adalah pengadaan kawat bronjong untuk mencegah tanah longsor di sejumlah titik rawan di DIY, yang diharapkan selesai pada November ini.


Sejak penetapan awal status siaga darurat, BPBD mencatat sejumlah kejadian cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai angin kencang yang mengakibatkan pohon tumbang dan kerusakan rumah. Pada 19 November, tanah longsor terjadi di Donotirto, Bangunjiwo, Bantul, merusak dua rumah warga.

Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas, sebelumnya memperingatkan bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada Desember 2024 dan Februari 2025. 

Ia mengimbau warga di daerah rawan bencana untuk segera melakukan langkah mitigasi, seperti membersihkan saluran air, memangkas dahan pohon, dan memastikan struktur baliho atau papan reklame di jalan tetap kokoh.

BPBD DIY bersama berbagai pihak berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana sepanjang musim hujan ini. ( Tribunjogja. com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved