Datang ke Magelang, Menteri PPMI Sebut Bakal Buat Paspor Khusus untuk Pekerja Migran

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) berencana membuat paspor khusus bagi pekerja migran Indonesia (PMI). 

Langkah ini dilakukan dengan menggandeng Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Menteri PPMI, Abdul Kadir Karding menyampaikan, paspor khusus tersebut akan dilengkapi dengan kode tertentu untuk mempermudah proses identifikasi PMI.

“Hal ini sudah disepakati bersama dengan Pak Agus (Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto). 

“Khusus PMI ada kode tertentu jadi, gampang kita mengidentifikasinya,” ujar Kadir seusai memberikan sosialisasi penempatan dan perlindungan PMI di Magelang, Kamis (21/11/2024).

Dia menargetkan penerbitan paspor khusus bagi PMI akan direalisasikan tahun ini.

Paspor khusus itu dianggap perlu untuk memaksimalkan perlindungan pekerja migran hingga mencegah potensi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). 

Terlebih hingga saat ini diperkirakan masih ada sekitar 4 juta pekerja migran ilegal asal Indonesia yang bekerja di luar negeri.

"Dari hasil survei, total PMI kita semuanya itu ada 9 juta lebih, tapi data yang terdaftar di kita hanya 5 juta. Berarti kan sisanya itu non-prosedural," ujarnya. 

Selain menerbitkan paspor khusus, PPMI juga melakukan berbagai langkah untuk menekan keberadaan pekerja migran ilegal. 

Baca juga: Menteri PPMI Pertimbangkan Cabut Moratorium Pengiriman Pekerja Migran ke Arab Saudi

Di antaranya dengan menggencarkan program pelatihan bahasa, memberikan bekal dan meningkatkan kompetensi pekerja migran. 

Selain itu, pengawasan di lintasan-lintasan seperti bandara dan pelabuhan juga akan diperketat. 

Ia menambahkan bahwa edukasi akan dilakukan secara berkelanjutan, sambil secara bertahap mengidentifikasi dan memberantas jaringan mafia yang terlibat TPPO.

"Kita memperketat di lintasan-lintasan baik di bandara maupun di pelabuhan lalu nanti edukasi terus-menerus dan pelan-pelan kita cari mafianya, kita gunting satu-satu," ujarnya. (Tribunjogja.com/tro)