Materi Pementasan Teater: Rangkuman Seni Budaya BAB 16 SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka
Artikel berikut membahas mengenai pementasan teater, rangkuman Seni Budaya BAB 16 SMA kelas 10 Kurikulum Merdeka.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Panitia adalah sekelompok orang-orang yang membentuk suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu.
Panitia pementasan memiliki dua wilayah kerja penting, yakni adanya: panitia artistik atau pelaku atau kreator seni dibawah pimpinan seorang Sutradara (art director) dan panitia non artistik atau penggiat seni dipimpin oleh seorang Pimpinan Produksi yang dipilih dan diangkat atas musyawarah kelas atau teman dalam kelompok yang dibentuk.
2. Unsur Materi Pementasan Teater
Syarat kedua sebagai unsur penting di dalam pementasan adalah wujud, benda, materi atau bentuk ungkap pementasan seni yang mengandung nilai– nilai kehidupan, diciptakan oleh seniman, kreator atau kamu sendiri secara sadar melalui medium seni tertentu di atas pentas.
Materi pementasan yang dimaksud adalah wujud karya teater yang dibangun melalui proses kreatif seniman atau komunal masyarakat melalui tahapan dengan menggunakan medium tertentu bersifat kolektif (bekerja bersama) dengan tanggungjawab secara bersama (kolaborasi) dan memiliki fungsi tertentu pula bagi penontonnya atau masyarakat yaitu apakah untuk hiburan semata atau memiliki fungsi lain terkait kegiatan adat dan upacara.
3. Unsur Penonton
Penonton adalah orang-orang atau sekelompok manusia yang sengaja datang untuk menyaksikan tontonan atau dapat juga dikatakan sebagai apresiator, penikmat, penilai, terhadap materi seni (seni teater) yang dipentaskan.
Oleh karena itu, kehadiran penonton dalam suatu pementasan adalah bersifat mutlak, tanpa penonton pementasan teater adalah kesia-siaan atau kegiatan mubazir, karena pementasan teater membutuhkan suatu penilaian, masukan, penghargaan atau kritikan dari orang lain dalam rangka menciptakan peristiwa seni yang lebih baik dan bermutu.
Oleh karena itu, berpijak pada keragaman latarbelakang penonton dan pengalaman seni, penonton dalam hubungan pementasan teater dapat dibedakan dalam tiga golongan, yaitu:
a. Penonton awam, adalah penonton sebagai penikmat seni dengan kecenderungan kurang atau tidak dibekali dengan pengetahuan dan pengalaman seni.
b. Penonton tanggap, adalah penonton yang memiliki sikap responsif dengan kecenderungan memiliki wawasan dan pengalaman seni, tetapi tidak ditindaklanjuti untuk mengulas terhadap apa yang ditontonnya cukup untuk dipahami dan dinikmati sendiri.
c. Penonton kritis, adalah penonton dengan bekal keilmuan dan pengalaman seni kemudian melakukan ulasan atau menulis kritik pementasan dan dipublikasikan dalam forum ilmiah, diskusi sampai media cetak dan elektronik.
4. Unsur Tempat
Tempat sebagai unsur dalam pementasan teater menjadi hal yang perlu untuk diperhatikan. Tempat pementasan sebagai tempat berlangsungnya pementasan dapat dilakukan di dalam (Indoor) dan di luar gedung pementasan (Outdoor).
Jenis pentas sebagai tempat pementasan pada dasarnya dapat dibedakan antara lain sebagai berikut:
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.