Materi Pementasan Teater: Rangkuman Seni Budaya BAB 16 SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Artikel berikut membahas mengenai pementasan teater, rangkuman Seni Budaya BAB 16 SMA kelas 10 Kurikulum Merdeka.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Pinterest
Pertunjukan Karya Seni Teater 

Ragam jenis teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat Indonesia, menurut Durachman (2009) dapat dibedakan menjadi bagian, yakni; teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana. Teater Tradisional Rakyat

a. Teater tradisional

Teater tradisional rakyat hadir dari spontanitas kehidupan dalam masyarakat, dihayati oleh masyarakat dan berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakatnya. 

Kehadiran teater tradisional rakyat umumnya karena dorongan kebutuhan masyarakat terhadap suatu hiburan, kemudian meningkat untuk kepentingan lain seperti; kebutuhan akan mengisi upacara dan ceremonial keadatan.

Ciri-ciri umum teater rakyat adalah:

  • Cerita tanpa naskah dan digarap berdasarkan peristiwa sejarah, dongeng, mitologi atau kehidupan sehari-hari
  • Penyajian dengan dialog, tarian dan nyanyian
  • Unsur lawakan selalu muncul
  • Nilai dari pelaku dramatik dilakukan secara spontan dan dalam satu adegan terdapat dua unsur emosi sekaligus, yakni tertawa dan menangis
  • Pementasan mempergunakan tetabuhan atau musik tradisional
  • Penonton mengikuti pementasan secara santai dan akrab, dan bahkan tidak terelakan adanya dialog langsung antara pelaku dan publiknya
  • Mempergunakan bahasa daerah
  • Tempat pementasan terbuka dalam bentuk arena (dikelilingi penonton).

2. Teater Tradisional Istana

Teater tradisional istana adalah suatu suatu jenis teater tradisional dalam perkembangan seni yang telah mencapai tingkat tinggi baik teknis maupun coraknya.

Kemapanan dari jenis teater istana ini sebagai akibat dari adanya pembinaan yang terus menerus dari kalangan atas, seperti; raja, bangsawan atau tingkat sosial lainnya, oleh karena itu jenis teater istana kebanyakan lahir dilingkungan istana (pusat kerajaan).

Untuk jenis teater tradisional istana dapat dikemukan sebagai berikut, misalnya : Wayang Golek, Wayang Kulit, Wayang Cepak (Jawa Barat); Wayang Kulit dan Wayang Orang (Jawa Tengah dan Jawa Timur).

Ciri-ciri umum teater istana adalah:

  • Adanya sumber cerita atau naskah baku dan digarap bersumber cerita ramayana, mahabarata, cerita panji
  • Penyajian dengan dialog, tarian dan nyanyian
  • Nilai dari pelaku dramatik dilakukan secara baku
  • Pementasan mempergunakan tetabuhan atau musik yang lebih lengkap dan rumit
  • Penonton mengikuti pementasan secara hidmat dan berjarak
  • Mempergunakan bahasa baku sangsekerta, kawi
  • Tempat pementasan bersifat khusus (dalam istana, pendopo) dengan penonton keluarga istana dan tamu kehormatan).

Unsur Pementasan Teater Tradisional

Suatu pementasan seni, termasuk pementasan teater memiliki persyaratan sebagai unsur penting dalam terselenggaranya pementasan teater.

Tanpa adanya persyaratan tersebut, pementasan seni atau peristiwa seni tidak akan terwujud.

Unsur penting tersebut meliputi unsur; panitia pementasan, materi pementasan, penonton dan tempat pementasan.

1. Unsur Panitia Pementasan

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved