Advertorial

Disbud Kulon Progo Dekatkan Kegiatan Seni Budaya ke Desa-desa

Disbud akan berkolaborasi dengan sanggar maupun paguyuban seni budaya di Kulon Progo. Tercatat ada sekitar 177 paguyuban seni budaya di Kulon Progo.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi Humas Pemkab Kulon Progo
Ilustrasi upaya melestarikan kebudayaan di Kulon Progo. Pj Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi (kiri) saat mencoba jemparingan di Alun-alun Wates, Minggu (20/10/2024). 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Dalam upaya untuk melestarikan budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo bakal mendekatkan kegiatan budaya kepada masyarakat.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo, Eka Pranyata mengatakan Kulon Progo telah memiliki Taman Budaya sebagai tempat pagelaran seni budaya

Namun jika kegiatan seni budaya hanya dilakukan di Taman Budaya saja, maka tidak semua masyarakat bisa menikmati. Sehingga ke depan, kegiatan seni budaya akan di desa-desa.

“Sehingga ada pemerataan, tidak hanya di utara terus atau selatan terus, tetapi di desa-desa di Kulon Progo. Ketika didekatkan dengan masyarakat, yang terlibat akan semakin banyak. Kalau misalkan dipusatkan di gedung, misalnya Taman Budaya, yang jauh jadi kesulitan akses,” katanya, Jumat (25/10/2024).

Ia menyebut dalam mengukur keberhasilan kegiatan seni budaya adalah antusiasme masyarakat. Namun tidak sebatas penonton saja, tetapi juga antusiasme dari pelaku seni yang terlibat.

Di samping itu, pihaknya juga memperhatikan ekonomi lokal. Sehingga dibutuhkan kolaborasi seluruh pihak, agar setiap kegiatan seni budaya bisa meningkatkan dan mensejahterakan masyarakat.

“Ini dibutuhkan sebuah kolaborasi. Dulu mungkin kalau kegiatan sendiri, nah sekarang dipadukan. Ada pameran seni, dikolaborasi dengan pameran batik, pameran keris, disambung dengan UMKM. Nah kolaborasi seperti ini kami butuhkan, kegiatan seperti ini bisa disinergikan,” ujarnya.

Selain berkolaborasi lintas OPD, pihaknya juga berkolaborasi dengan sanggar maupun paguyuban seni budaya di Kulon Progo. Tercatat ada sekitar 177 paguyuban seni budaya di Kulon Progo.

Menurut dia, sinergi dengan paguyuban maupun sanggar sangat dibutuhkan, terutama dalam pelestarian budaya.

“Antusiasme masyarakat itu sebenarnya cukup baik. Ketika mereka bergabung ke sanggar itu kan mereka membayar secara mandiri. Artinya kemandirian masyarakat itu sudah bagus. Nah ini yang harus kita jaga bersama. Karena melalui sanggar atau paguyuban kelestarian (seni budaya) tersambung ke generasi muda,” lanjutnya.

Peran generasi muda dalam melestarikan seni budaya Kulon Progo sangat besar. Untuk itu, pihaknya sering melibatkan generasi muda, baik melalui pelatihan maupun perlombaan.

Ia menambahkan belum lama ini pihaknya meneken kerja sama dengan Yogyakarta International Airport (YIA). Sebagai gerbang utama masuknya wisatawan ke Yogyakarta, pihaknya ingin agar seni budaya Kulon Progo bisa dipromosikan. Selain untuk melestarikan budaya, kerja sama tersebut juga diharapkan dapat menjadi sarana edukasi. ( ADV )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved