Berita Sleman Hari Ini

Anggaran Kian Menipis, BPBD Sleman Gandeng Sejumlah Pihak Buat Bantu Dropping Air Bersih 

Total warga terdampak krisis air bersih di Sleman sejumlah 1.625 jiwa dari 256 Kepala Keluarga. 

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
Istimewa
BPBD Sleman bersama BAZNAS mendistribusikan bantuan air bersih bagi warga yang mengalami bencana kekeringan di Kapanewon Minggir, Sleman. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN-- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman mulai mengandalkan sejumlah pihak, untuk membantu dropping air bersih bagi warga Sleman yang membutuhkan.

Langkah ini dilakukan karena anggaran dropping kian menipis. 

"Ya, kalau hujannya agak lebat dan sering maka (anggaran dropping) cukup. Tapi jika (krisis air) ini berkepanjangan ya repot. Makanya kami akan menggandeng perusahaan di Sleman, termasuk BBWSSO agar bisa ikut andil dalam droping air," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro, Kamis (24/10/2024). 

Sejauh ini, berdasarkan data BPBD Sleman hingga Rabu (23/10), sudah ada 3 Kalurahan, serta 4 Sekolah di tiga Kecamatan yang telah mendapatkan bantuan dropping air bersih.

Tiga Kalurahan tersebut meliputi Sendangrejo, Sendangagung, dan Sendangsari di Kapanewon Minggir.

Adapun sekolah yang terdampak krisis air yaitu dua sekolah SD dan satu TK di Moyudan. Berikutnya, SD di Tlogoadi, Mlati.

Total warga terdampak krisis air bersih di Sleman sejumlah 1.625 jiwa dari 256 Kepala Keluarga. 

Adapun jumlah air yang sudah didistribusikan sebanyak 294.300 liter.

Di mana rata-rata per hari kebutuhan air untuk dropping air bersih 29.000 liter. Jumlah tersebut belum termasuk lima Padukuhan di Banyurejo yang kini mulai mengalami krisis air bersih dampak kemarau panjang dan pengeringan Selokan Mataram. 

Padahal anggaran dropping air bersih yang disiapkan Pemerintah Kabupaten Sleman hanya sekira Rp 15 juta.

Jumlah tersebut bisa digunakan untuk droping air bersih lebih kurang 35 - 40 tangki.

Jika satu tangki 5000 liter maka estimasi bantuan yang dikucurkan sekira 200.000 liter.

Karenanya, BPBD membutuhkan bantuan dari sejumlah pihak untuk menanggulangi bencana krisis air di bumi Sembada. 

Pjs Bupati Sleman Kusno Wibowo sebelumnya mengatakan, seiring meluasnya krisis air bersih yang melanda sebagian wilayah Sleman, pihaknya bakal mengecek anggaran yang bisa dialokasikan untuk bantuan dropping air bersih.

Menurut dia, kekeringan tetap menjadi perhatian Pemerintah, termasuk yang melanda di Minggir dan sebagian wilayah Kabupaten Sleman

"Ini nanti menjadi evaluasi kami pemerintah Kabupaten Sleman kalau ada lokasi-lokasi atau wilayah kami yang kekeringan tentunya akan menjadi perhatian bagi kami untuk bisa mencukupi kebutuhan air yang ada di wilayah tersebut. Tentunya kebutuhan yang primer dulu ya, untuk kebutuhan-kebutuhan sehari-hari. Kalau yang lain nanti kita bisa bicarakan lebih lanjut," kata Kusno.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved