Advertorial

Pembangunan YIA Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi DIY selama 10 Tahun Terakhir

Selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi DIY tertinggi terjadi pada tahun 2019 yang mampu tumbuh 6,59 persen.

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Istimewa
Gerbang masuk menuju Yogyakarta Internasional Airport (YIA) di Temon, Kabupaten Kulon Progo. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Herum Fajarwati mengatakan ekonomi DIY 10 positif selama 10 tahun terakhir.

Menurut data dari tahun 2014 hingga 2023, rata-rata pertumbuhan ekonomi DIY mencapai 4,60 persen per tahun.

“Tetapi kalau saat COVID-19 tidak dimasukkan,itu kan data anomali ya. Tahun 2020 itu kita (DIY) terkontraksi -2,67 persen. Kalau dikeluarkan (pertumbuhan ekonomi tahun 2020), dalam kondisi normal pertumbuhan ekonomi DIY 2014-2023 rata-rata tumbuh 5,45 per tahun. Dari tahun 2021-2023 itu kan rata-rata pertumbuhan ekonomi DIY 5 koma terus,” katanya, Jumat (18/10/2024).

Ia mengungkapkan selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi DIY tertinggi terjadi pada tahun 2019 yang mampu tumbuh 6,59 persen.

Pertumbuhan ekonomi DIY tahun 2019 ditopang oleh sektor konstruksi yang mampu tumbuh 14,38 persen. Hal itu karena adanya pembangunan Yogyakarta International Airport (YIA). 

Selain konstruksi, sektor lain juga mengalami pertumbuhan positif.

Penyediaan makan minum pada tahun 2019 mampu tumbuh 8,88 persen, informasi komunikasi tumbuh 7,45 persen, sektor pengadaan air dan pengelolaan sampah tumbuh 8,9 persen, jasa keuangan juga tumbuh positif sebesar 8,49 persen.

“Secara tidak langsung bisa dikatakan bahwa program nasional memang punya pengaruh (pada pertumbuhan ekonomi daerah), karena pembiayaan secara khusus kan ada. Program nasional seperti tol, untuk tahun 2023 dan 2024 Jogja-Bawen memang berpengaruh pada sektor konstruksi di tahun 2023 dan 2024. Tetapi memang tidak sebesar YIA,” ungkapnya.

Herum menyebut sektor yang menopang pertumbuhan ekonomi DIY setiap tahunnya berbeda. Namun secara umum selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi DIY ditopang oleh sektor industri, pertanian, akomodasi, pariwisata, serta komunikasi.

Tidak hanya pertumbuhan ekonomi yang tumbuh positif, inflasi DIY selama 10 tahun terakhir ini juga terjaga bahkan cenderung menurun.

Hal itu terbukti oleh laju inflasi September 2024 (YoY) yang konsisten pada tingkat inflasi 1,85 persen. 

Terpisah, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Ajie menerangkan Yogyakarta International Airport (YIA) punya peran penting dalam mendorong kemajuan wisata di DIY melalui kemudahan akses. 

“Ini menjadi tanda, baik nasional dan internasional tentang kesiapan Jogja yang memiliki infrastruktur cukup memadai (YIA)," terangnya.

Menurut dia, keberadaan YIA juga didukung oleh konektivitas yang memadai, meski berlokasi di Kulon Progo.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved