Advertorial
Jaga Warga Jadi Garda Terdepan dalam Wujudkan Pilkada Kota Yogya yang Aman, Damai, dan Tenteram
Kelompok Jaga Warga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Kelompok Jaga Warga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.
Untuk itu, kelompok Jaga Warga juga memiliki peran yang tak kalah penting dalam mewujudkan Pilkada yang aman, damai, dan tertib.
Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY, Noviar Rahmad mengatakan Jaga Warga merupakan kearifan lokal yang sudah ada sejak dulu dan berkembang di masyarakat.
Kemudian dilegalkan dalam bentuk aturan dalam Peraturan Gubernur Nomor 9 Tahun 2015, hingga dilakukan perubahan dalam Pergub 41 Tahun 2023.
Ada dua jneis kelompok, yaitu kelompok Jaga Warga di tingkat padukuhan untuk kabupaten dan kampung untuk tingkat kota, serta di tingkat kalurahan yaitu Omah Jaga Warga .
“Tugasnya membantu menyelesaikan konflik sosial yang terjadi di masyarakat, menyampaikan aspirasi yang berkembang di masyarakat, mengoordinasi pranata sosial yang ada, serta menjaga keamanana dan ketertiban umum di lingkungan masing-masing,” katanya dalam Talkshow Jaga Warga yang didanai oleh Dana Keistimewaan di Gedung Madu Nusantara, Jumat (18/10/2024).
Dalam melakukan tugasnya, jaga warga tidak bisa bekerja sendiri.
Perlu ada kolaborasi dengan pranata sosial yang ada di lingkungan masing-masing.
Dalam mensukseskan Pilkada di Kota Yogyakarta, jaga warga juga berperan penting meski tidak terlibat secara institusi.
“Tetapi dalam ketugasan, jaga warga sangat berperan dalam menjaga pelaksanaan Pilkada, terutama di Kota Yogyakarta , agar aman, damai, dan tenteram. Menjaga agar tidak ada perselisihan antara kelompok satu dengan kelompok lain. Karena Jaga Warga ini yang paling mengerti situasi dan keresahan di masyarakat,” lanjutnya.
Ia menyebut jaga warga menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Pilkada damai.
Terlebih untuk penertiban alat peraga kampanye (APK) saat masa tenang.
Noviar menyebut SDM di Satpol PP DIY maupun kabupaten/kota terbatas dan tidak mampu menjangkau secara keseluruhan hingga tingkat kampung.
Dengan Jaga Warga yang berkolaborasi dengan kampung panca tertib, upaya penertiban APK saat masa tenang bisa berjalan efektif.
“Ketika nanti tim sukses tidak melepas APK, tentu peran jaga warga sangat dibutuhkan. Tentu tidak bergerak sendiri,bersama-sama dengan Bawaslu dan Panwaslu masing-masing kecamatan dan kalurahan juga. Kami memberikan apresiasi kepada jaga warga dan kampung panca tertib, yang berperan tanpa meminta honor,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Satpol PP DIY menyerahkan 280 rompi untuk kelompok jaga warga yang juga didanai oleh dana keistimewaan melalui Satpol PP DIY.
Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta , Octo Noor Arafat menerangkan pihaknya akan melakukan operasi penertiban APK.
Menurut dia, tantangan saat ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk tertib hukum.
Terkait APK, sudah ada berbagai aturan, seperti Perwal Nomor 65 Tahun 2024 dan Perda reklame yang jelas melarang pemasangan reklame di pohon, tiang listrik, penerangan jalan umum dan lain sebagainya.
“Ini yang menjadi tantangan, sehingga Satpol PP Kota Yogyakarta menghadirkan dua program Satpol PP Berkat atau Satpol PP bergerak bersama masyarakat. Kegiatan turunannya banyak, seperti kampung panca tertib. Kemudian juga Satpol PP Berkah atau Satpol PP bergerak bersama sekolah. Kami ingin memberikan edukasi tertib hukum secara dini kepada pelajar dan membentuk kader ketertiban di sekolah,” terangnya.
Ia menambahkan Pilkada merupakan konsekuensi berdemokrasi dalam memilih pemimpin yang akan membawa Kota Yogyakarta lima tahun ke depan.
Peran Jaga Warga dibutuhkan agar Pilkada di Kota Yogyakarta berlangsung aman dan tertib.
“Siapapun yang terpilih, itu adalah putra terbaik. Sehingga tidak perlu terpecah belah. Mari kita jaga kerukunan bersama, agar Pilkada ini berlangsung damai, aman, dan jujur, dan juga tidak meninggalkan konflik antar kelompok pendukung,” imbuhnya. ( ADV )