Rangkuman Materi Biologi Kelas 11 BAB 6: Mobilitas pada Manusia
mempelajari rangkuman menarik tentang mata pelajaran Biologi BAB 6 kelas 11 SMA, dengan tema Mobilitas pada Manusia
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM-Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari rangkuman menarik tentang mata pelajaran Biologi BAB 6 kelas 11 SMA, dengan tema Mobilitas pada Manusia
Berdasarkan buku Biologi yang ditulis oleh : Rini Solihat, dkk.
Yang mana siswa diharapakan mampu menganalisis keterkaitan peran antar sistem organ dalam proses mobilitas pada tubuh manusia, serta menyelidiki fenomena terkait proses mobilitas pada tubuh manusia beserta kelainannya.
Berikut penjelasan lengkap materi Biologi BAB 6 Kelas 11 SMA: Sistem Pertahanan Tubuh terhadap Penyakit
A. Struktur dan Fungsi pada Sistem Saraf
1. Struktur dan Fungsi dalam Sistem Saraf Manusia
Sistem Saraf Pusat
a. Otak

Otak adalah organ utama sistem saraf pusat yang berfungsi untuk mengatur dan mengoordinasikan sebagian besar aktivitas tubuh.
Otak juga berperan penting dalam fungsi kognitif seperti berpikir, belajar, mengingat, mengendalikan emosi, dan membuat keputusan.
Organ ini terdiri dari miliaran sel saraf (neuron) yang saling berkomunikasi melalui sinyal listrik dan kimia.
Otak manusia dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu:
- Otak besar (Cerebrum): Bagian terbesar otak yang terlibat dalam fungsi kesadaran, kecerdasan, memori, bahasa, dan kontrol otot.
- Otak kecil (Cerebellum): Mengatur koordinasi gerakan dan keseimbangan.
- Batang otak (Brainstem): Mengontrol fungsi dasar yang penting untuk kelangsungan hidup, seperti detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah.
Otak juga dilindungi oleh tengkorak dan tiga lapisan membran yang disebut meninges serta cairan serebrospinal untuk mengurangi guncangan.
Fungsi otak sangat kompleks, dan berperan penting dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan manusia.
2. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang adalah struktur silinder di saluran tulang belakang yang memanjang dari foramen magnum di dasar tengkorak hingga daerah lumbal atas dari tulang belakang.
3. Sistem Saraf Tepi/Perifer
Sistem Saraf Tepi atau Sistem Saraf Perifer (Peripheral Nervous System/PNS) adalah bagian dari sistem saraf yang berada di luar otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf tepi berfungsi untuk menghubungkan sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dengan organ tubuh, otot, kulit, dan kelenjar.
Ini memungkinkan tubuh untuk merespons rangsangan dari lingkungan dan mengatur fungsi-fungsi vital.
Sistem Saraf Perifer dibagi menjadi dua bagian utama:
Baca juga: Penjelasan Jawaban Uji Kompetensi Biologi Kelas 11 BAB 5: Sistem Pertahanan Tubuh terhadap Penyakit
Sistem Saraf Somatik:
Mengontrol gerakan otot rangka secara sadar atau sukarela (misalnya, saat kita menggerakkan lengan atau kaki).
Menerima dan merespons rangsangan dari luar tubuh, seperti sensasi panas, dingin, nyeri, atau sentuhan.
Sistem Saraf Otonom:
Mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak disadari atau tidak di bawah kendali sadar, seperti detak jantung, pencernaan, pernapasan, dan pelebaran atau penyempitan pembuluh darah.
Sistem saraf otonom dibagi lagi menjadi dua:
- Sistem Saraf Simpatik:
Mengaktifkan respons "fight or flight" ketika tubuh menghadapi situasi stres atau bahaya, seperti meningkatkan detak jantung dan aliran darah.
- Sistem Saraf Parasimpatik:
Mengontrol fungsi "rest and digest" yang menenangkan tubuh, seperti memperlambat detak jantung dan meningkatkan pencernaan.
- Sistem Saraf Perifer
memainkan peran penting dalam mengumpulkan informasi sensorik dari seluruh tubuh dan mengirimkan perintah motorik dari otak dan sumsum tulang belakang ke otot dan organ, memungkinkan interaksi yang lancar antara tubuh dan lingkungan.
4. Proses Impuls Saraf
Proses impuls saraf adalah mekanisme pengiriman sinyal listrik yang dilakukan oleh neuron (sel saraf) untuk berkomunikasi satu sama lain atau dengan sel-sel lain dalam tubuh.
Impuls saraf ini adalah cara utama sistem saraf mengirimkan informasi ke seluruh tubuh, memungkinkan tubuh untuk merespons rangsangan eksternal dan mengoordinasikan fungsi internal.
Proses ini terjadi dalam beberapa tahapan:
- Potensial Istirahat:
Neuron memiliki muatan negatif dalam kondisi istirahat.
2. Depolarisasi:
Ketika menerima rangsangan, saluran natrium (Na⁺) terbuka, dan bagian dalam neuron menjadi positif.
3. Potensial Aksi:
Jika ambang batas tercapai, impuls saraf terbentuk dan bergerak di sepanjang akson.
4. Repolarisasi:
Saluran kalium (K⁺) terbuka, ion K⁺ keluar, mengembalikan neuron ke muatan negatif.
5. Hiperpolarisasi dan Pemulihan:
Neuron menjadi terlalu negatif sementara sebelum kembali ke keadaan istirahat.
6. Transmisi Sinaptik:
Neurotransmitter dilepaskan di sinapsis untuk mengirimkan sinyal ke neuron berikutnya.
5. Lengkung Refleks
Lengkung refleks adalah jalur saraf yang mengontrol respons otomatis tubuh terhadap rangsangan tanpa perlu melibatkan kesadaran atau pemikiran sadar.
Ini adalah proses cepat yang melibatkan sistem saraf pusat dan tepi untuk melindungi tubuh dari bahaya atau cedera. Ada beberapa komponen penting dalam lengkung refleks:
- Reseptor:
Mendeteksi rangsangan (misalnya, sentuhan panas atau nyeri).
2. Neuron Sensorik:
Mengirim sinyal dari reseptor ke sumsum tulang belakang.
3. Pusat Integrasi:
Biasanya di sumsum tulang belakang, tempat informasi diproses (tanpa perlu otak).
4. Neuron Motorik:
Mengirim sinyal dari sumsum tulang belakang ke otot atau kelenjar.
5. Efektor:
Otot atau kelenjar yang menghasilkan respons, seperti menarik tangan dari sumber panas.
Lengkung refleks ini memungkinkan tubuh merespons dengan sangat cepat terhadap situasi mendesak, misalnya ketika tangan menyentuh benda panas.
B. Struktur, Fungsi, dan Kelainan serta Gangguan pada Sistem Gerak
1. Rangka Manusia sebagai Alat Gerak terdiri atas:
- Tulang Penyusun Rangka
- Bentuk Tulang
- Macam-macam Rangka
- Hubungan antar tulang
2. Struktur Otot Lurik
Otot lurik adalah otot yang bertanggung jawab atas gerakan sadar, seperti berjalan atau mengangkat benda. Struktur utamanya meliputi:
- Serat otot: Sel otot panjang berbentuk silinder, terdiri dari banyak inti.
- Sarkolema: Membran sel yang mengelilingi serat otot.
- Miofibril: Struktur dalam serat otot yang terdiri dari filamen aktin (tipis) dan miosin (tebal).
- Sarkomer: Unit kontraksi otot, memberi otot pola lurik.
- Retikulum sarkoplasma: Menyimpan dan melepaskan ion kalsium untuk kontraksi.
- Mitokondria: Menghasilkan energi (ATP) untuk kontraksi otot.
Otot lurik bergerak cepat tapi mudah lelah.
C. Mekanisme Gerak
Mekanisme gerak melibatkan:
Rangsangan Saraf: Sistem saraf mengirim impuls ke otot.
Kontraksi Otot: Otot berkontraksi karena interaksi filamen aktin dan miosin.
Tindakan pada Tulang: Otot menarik tulang, menghasilkan gerakan.
Kerja Antagonis: Otot bekerja berlawanan untuk mengontrol gerakan.
Ini memungkinkan tubuh bergerak secara terkoordinasi. (MG Annisa Nur Khasanah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.