Rangkuman Materi PAI

Pengertian dan Ketentuan Tablig: Rangkuman Materi Pendidikan Agama Islam Kelas 11 SMA

Artikel ini kita akan membahas seputar tabligh, mulai dari pengertiannya dan ketentuannya.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Buku siswa PAI Kelas 11 SMA
Dalil adanya Tablig Q.S. al-Ahzab/33:39 

TRIBUNJOGJA.COM- Kali ini kita akan membahas materi Pendidikan Agama Islam Kelas 11 SMA Bab 4 tentang Tabligh.

Materi ini dilansir dari buku siswa Pendidikan Agama Islam kelas 11 SMA karya Abd. Rahman dan Hery Nugroho.

Nah, pada artikel ini kita akan membahas seputar tabligh, mulai dari pengertiannya dan ketentuannya.

Adapun ketentuan tablig itu meliputi dari tata cara serta praktiknya.

Simak artikel berikut supaya Anda lebih memahamimateri terkat dengan tablig!

Pengertian Tablig

Menurut tinjauan Bahasa, kata tablig berasal dari kata ballagha yang artinya menyampaikan atau memberitahukan pesan atau ceramah secara lisan atau perkataan.

Makna lainnya yakni ceramah yang tidak disertai dengan rukun seperti khutbah.

Jika ditinjau dari pengertian istilah tablig memiliki beberapa makna yang dapat disimpulakn bahwa tablig merupakan bagian dari dakwah.

Tablig lebih banyak berisi pesan atau ceramah lisan dan perkataan, sementara dakwah lebih luas, tidak hanya liasn tetapi juga perilaku dalam kehidupan sehari-hari.

Ketentuan Tablig

Ada beberapaketentuan dan tata cara yang harus diperhatikan terkait dengan pelaksanaan tablig yaitu:

1. Ketentuan Tablig

Ketentuan ini meliputi:

a. Dilakukan dengan cara yang sopan, lemah lembut, tidak kasar, dan tidak merusak.

b. Menggunakan Bahasa yang mudah dimengerti oleh jamaah.

c. Mengedepankan musyawarah dan berdiskusi untuk memperoleh kesepakatan Bersama.

d. Materi tablig yang disampaikan harus mempunyai rujukan yang kuat dan jelas sumbernya.

e. Disampaikan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, sejalan dengan situasi dan kondisi masyarakat, termasuk aspek psikologis dan sosiologis para jamaah.

f. Tidak menghasut orang lain untuk bermusuhan, berselisih, merusak, dan mencari-cari kesalahan orang lain.

2. Tata Cara

Tata cara/strategi tablig ini harus merujuk pada teladan Rasulullah Saw dan para sahabatnya dalam melaksanakan dakwah atau tablig.

Jika tidak, talig yang bertujuan baik, malah berubah menjadikan citra Islam tidak baik, bahkan merusak citra, tentu semua itu harus menjadi kesadaran Bersama.

Sejarah islam pun telah memberi teladan dalam bertablig yaitu:

a. Mengajak orang terdekat terlebih dahulu, menuju profil muslim yang menyatu antara kata dan perbuatan, lalu mengajak kepada masayarakat luas.

b. Dekati pihak lain sesuai dengan kapasitas ilmu dan martabatnya.

Karena itu, perlu pendekatan dan strategi yang beragam, apalagi kondisi saat ini yang serba cepat, praktis dan canggoh.

c. Mengajak diri dan pihak lain untuk saling membantu agar tablig dapat terlaksana dengan baik, bertahap, berkesinambungan, menjangkau semua lapisan masyarakat.

Serta adanya segmen tablig yang jelas anatara mubalig satau dengan yang lain, sehingga semua lapisan masayrakat terkena sasaran tablig.

Di samping itu, ada beberaoa hal yang patutu untuk dijadikan pedoman dalam tablig, yakni kekuatan keimanan dan kesabaran.

Artinya, kesuksesan tablig sangat dilandasi kuatnya iman, sekaligus dibarengi dengan adanya polamanajemen yang handal.

Peragaan/Praktik Tablig

Setiap orang yang memiliki profesi tablig harus benar-benar menata kepribadiannya, sehingga pihak lain yang menjadi objek tablig tertarik dan bersedia ikut dengan kerelaan hati.

Sebagai bagian dari peragaan atau praktik bertablig, maka ada tahapan langkah-langkah yang harus diikuti yaitu:

a. Tahap persiapa

Rujuklah dan pelajari materi tablig, agar sesuai dengan kebutuhan jamaah atau audiens.

b. Tahap pelaksanaan

saat tablig, maka informasi yang disampaikan harus yang praktis, singkat dan serba cepat, dengan tetap mengedepankan Bahasa yang sederhana, mengajak jamaah berdiskusi dan mengandalkan logika dan akal sehat.

Dari segi materi, materi tablig harus disampaikan secara terbuka, utuh dan komprehensif, sehingga jamaah degan kesadaran sendiri dapat menerima ajaran Islam dan menemukan sendiri kebenaran itu.

c. Tahap Konsolidasi

Sebagai tahap akhir upayakan adanyan pemantauan pemahaman materi tablig dalam bentuk kesimpulan dan resume dan hal-hal apa saja yang harus ditinjaklanjuti.

Bagaiaman tribunners apakah materi ini membantu Anda?

(MG Syefia Syalsya)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved