PSS Sleman

Respon Manajer PSS Sleman Setelah Omah PSS Disegel Suporter Buntut Start Buruk di Awal Musim

Penyegelan Omah PSS tersebut sebetulnya sebagai bentuk kecintaan suporter pada klub dan tak mau Super Elja terus-terusan mendapat hasil minor

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/ Almurfi Syofyan
Manajer PSS Sleman, Leonard Tupamahu 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kantor PSS Sleman yang biasa disebut Omah PSS sempat disegel oleh suporter karena start buruk yang dialami oleh klub tersebut di awal musim Liga 1 2024/2025.

Pada awal musim ini, klub berjuluk Super Elja hanya menuai 1 kemenangan dari 7 laga yang dilalui di Liga 1 2024/2025

Sisanya, PSS Sleman memetik 2 hasil imbang dan 4 kekalahan.

Tak hanya itu, dilihat dari produktivitas, PSS Sleman juga baru mencetak 4 gol dan kebobolan 7 gol.

Situasi itu membuat tim berlogo candi untuk sementara tenggelam di dasar klasemen Liga 1 2024/2025.

Manajer PSS Sleman, Leonard Tupamahu, buka suara terkait penyegelan kantor PSS tersebut.

 Baginya, manajemen menerima kekecewaan yang diluapkan suporter atas situasi PSS Sleman di awal musim ini.

"Omah PSS disegel kebetulan waktu penyegelan itu ketemu saya langsung, ya saya menerima. Karena itu bentuk kekecewaan suporter dan kita bisa menerima," ujarnya, Selasa (8/10/2024).

Dijelaskan Leo, penyegelan Omah PSS tersebut sebetulnya sebagai bentuk kecintaan suporter pada klub dan tak mau Super Elja terus-terusan mendapat hasil minor di kompetisi kasta tertinggi.

"Mereka dengan menyegel itu ada niat lebih baik lagi jadi menurut saya mewakili manajemen menerima kekecewaan dan ini bentuk kita menjaga hubungan baik dengan suporter. Selama suporter masih dalam koridor dan mereka berjanji tidak anarkis, itu nggak masalah sebagai bentuk kekecewaan," ucapnya.

Baca juga: PSS Sleman Agendakan 2 Uji Coba Saat Jeda Kompetisi, Satunya Lawan Tim Selevel

Menurutnya, secara pribadi, dirinya dan elemen suporter PSS Sleman sudah duduk dan berbicara banyak untuk peningkatan prestasi PSS Sleman di musim ini.

Apalagi, PSS Sleman menargetkan finish di 6 besar di akhir musim Liga 1 2024/2025.

"Saya sendiri sudah duduk dengan suporter. Kalau manajemen secara luas belum. Karena kemarin Pak Gusti (Randa) waktu suporter kirim tuntutan dalam keadaan sakit. Pak Gusti mau tapi untuk saat ini belum karena sakit," ucapnya.

Meski disegel, lanjutnya, kantor PSS Sleman tetap ada aktivitas dari manajemen yang mesti diurus dan hal ini sudah dikomunikasikan bersama suporter.

"Masih ada aktivitas di sana. Karena banyak yang diurus tim manajemen. Saya bilang ke suporter oke disegel tapi saya minta untuk pekerja tetap bisa bekerja karena banyak urusan yang harus dikerjakan manajemen," jelasnya.

Dia menegaskan, pada laga selanjutnya PSS Sleman bakal segera bangkit dan memanfaatkan jeda internasional sebagai persiapan bagi tim.

"Saya selalu percaya bahwa tim bisa menang dan lebih baik. Kalau target saya kita menyiapkan tim bisa perform lebih baik dari sebelumnya," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved