Penjabaran Materi Fisika BAB 1 Kelas 11: Vektor

Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari rangkuman menarik tentang mata pelajaran Fisika  BAB 1 kelas 11 SMA, dengan tema Vektor

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Buku Paket Fisika kelas 11
Berikut penjelasan lengkap materi Fisika BAB 4 Kelas 11 SMA: Vektor 

TRIBUNJOGJA.COM-Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari rangkuman menarik tentang mata pelajaran Fisika  BAB 1 kelas 11 SMA, dengan tema Vektor

Berdasarkan buku IPA yang ditulis oleh Marianna Magdalena Radjawane, Alvius Tinambunan, Lim Suntar Jono.

Yang mana siswa diharapakan mampu menjelaskan vektor dan sifat-sifatnya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, merepresentasi vektor untuk menggambarkan fenomena isika, membedakan operasi skalar dan vektor, melakukan operasi vektor dalam menyelesaikan masalah serta mendeskripsikan operasi vektor dan hasilnya secara isis.

Berikut penjelasan lengkap materi Fisika BAB 4 Kelas 11 SMA: Vektor

A.    Konsep vector 

Konsep vektor dalam matematika dan fisika merujuk pada suatu besaran yang memiliki magnitude (besar) dan arah.

 Vektor digunakan untuk merepresentasikan berbagai fenomena yang memerlukan lebih dari satu informasi, seperti perpindahan, kecepatan, gaya, dan medan listrik.

Konsep vektor dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya seorang pilot pesawat terbang menggunakan komputer navigasi yang dihubungkan dengan cara vektor sehingga pilot yang mengemudi tidak salah arah atau berpindah ke tempat yang tidak diinginkan.

B.     Respresentasi Vektor 

Vektor direpresentasikan dengan dua cara yaitu melalui cara penggambaran anak panah yang menyatakan besar dan arah serta dalam komponen-komponen pembentuknya yang merupakan hasil penguraian dari vektor tersebut.

1.       Komponen Vektor 

Sebuah vektor dua dimensi dapat diuraikan menjadi dua buah vektor yang saling tegak lurus.

Penguraian vektor menjadi dua komponen, yaitu pada sumbu x (horizontal) dan sumbu y (vertikal). 

2.       Penguraian Vektor Berdasarkan Aturan Trigonometri

Penguraian vektor adalah proses memecah suatu vektor menjadi dua atau lebih vektor komponen yang saling tegak lurus.

 Biasanya, vektor diuraikan ke dalam komponen sumbu X dan komponen sumbu Y (dalam dua dimensi) atau sumbu X, Y, dan Z (dalam tiga dimensi).

Penguraian vektor sering menggunakan aturan trigonometri, terutama dalam konteks sudut dan fungsi trigonometri seperti sinus dan kosinus.

C.     Operasi vector 

Operasi vektor terdiri atas penjumlahan dan pengurangan vektor serta perkalian vektor.

1.       Penjumlahan dan Pengurangan Vektor dengan Metode Grais

 Hasil penjumlahan atau pengurangan vektor disebut sebagai resultan vektor. 

2.       Penjumlahan dan Pengurangan Vektor dengan Metode Analitis

Berbeda dengan metode sebelumnya yang memerlukan penggaris dan busur untuk menentukan resultan vektor maka metode analitis memerlukan penguasaan trigonometri untuk menyelesaikannya

3.       Penentuan Resultan Vektor dengan Menggunakan Rumus Kosinus

4.       Penentuan Arah Resultan Vektor dengan Menggunakan Rumus Sinus

Jika dengan rumus kosinus diperoleh besar resultan penjumlahan dua vektor maka untuk menentukan arah dari vektor resultan terhadap salah satu vektor komponennya dapat digunakan persamaan sinus.

5.       Perkalian Vektor

Dalam vektor, terdapat dua jenis perkalian yang umum digunakan: perkalian skalar (dot product) dan perkalian vektor (cross product). Kedua operasi ini memiliki hasil yang berbeda dan diterapkan dalam konteks yang berbeda, terutama dalam fisika dan matematika.

Baca juga: Kunci Jawaban Cek Pemahaman IPA Kelas 10 SMA BAB 7 Hal 175-176

a.     Perkalian Skalar (Dot Product)

Perkalian skalar, atau dot product, adalah operasi antara dua vektor yang menghasilkan skalar (nilai tunggal, bukan vektor). Hasil dari dot product bergantung pada magnitude kedua vektor dan sudut di antara mereka.

b.     Perkalian Vektor (Cross Product)
Perkalian vektor, atau cross product, adalah operasi antara dua vektor yang menghasilkan vektor baru yang tegak lurus terhadap kedua vektor asal. Hasil perkalian cross digunakan untuk menghitung momen, gaya, dan aplikasi lainnya dalam fisika. (MG Annisa Nur Khasanah)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved