Berita Video

Ternyata Hassan Nasrallah Sudah Sepakati Gencatan Senjata Sebelum Dibunuh Israel

Hassan Nasrallah telah menyetujui gencatan senjata dengan Israel, sebelum dibunuh lewat serangan udara Israel di Beirut, Lebanon Jumat (27/9/2024).

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Agus Wahyu

TRIBUNJOGJA.COM - Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah telah menyetujui gencatan senjata dengan Israel, sebelum dibunuh lewat serangan udara Israel di Beirut, Lebanon Jumat (27/9/2024).

Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Lebanon Abdallah Bou Habib dalam wawancara dengan CNN.

Pada 17 dan 18 September 2024, gelombang ledakan ribuan perangkat komunikasi, seperti penyeranta atau pager dan walkie-talkie serta alat elektronik lainnya, melanda Lebanon. Hizbullah menuding Israel atas insiden tersebut. 

Israel tidak secara terbuka mengakui maupun membantah tudingan tersebut. Namun, laporan The New York Times yang mengutip pernyataan sejumlah pejabat Amerika Serikat dan sumber lainnya, menyebut Israel telah menanamkan bahan peledak di pager-pager yang meledak tersebut.

Pada 23 September, Israel meluncurkan operasi militer yang diberi nama Northern Arrows ke Lebanon

Israel berdalih serangannya menargetkan situs-situs milik Hizbullah dan untuk menciptakan keamanan di wilayah utara Israel yang berbatasan dengan Lebanon.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari seribu orang telah tewas akibat serangan Israel hingga kini.

Pada 26 September, negara-negara seperti Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, dan Qatar menyerukan gencatan senjata selama 21 hari di perbatasan Israel-Lebanon. 

The New York Times kemudian melaporkan, mengutip pejabat setempat, bahwa proposal gencatan senjata tersebut dapat diterima dalam beberapa jam mendatang.

Namun, pada 27 September, dalam sebuah serangan udara, Israel membunuh Hassan Nasrallah, lewat serangan udara ke Kota Beirut. 

Pada Selasa malam, 1 Oktober, Israel mengumumkan dimulainya invasi atau apa yang mereka sebut sebagai "operasi darat" ke Lebanon. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved