Pengetahuan Umum

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SMA/SMK XI Bab 3

Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SMA/SMK XI Bab 3 ,Penjelasan Sejarah Dan Nilai(Moral,Budaya,Agama,Dan Sosial)

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
buku bahasa indonesia xi
bg bi 3 

TRIBUNJOGJA.COM-Rangkuman Materi Bahasa Indonesia SMA/SMK XI Bab 3 ,Penjelasan Sejarah Dan Nilai(Moral,Budaya,Agama,Dan Sosial)

Pengertian Sejarah
Sejarah adalah studi tentang peristiwa-peristiwa masa lalu yang memiliki pengaruh terhadap kehidupan manusia saat ini. Kata "sejarah" berasal dari bahasa Arab "syajaratun," yang berarti pohon, melambangkan rangkaian peristiwa yang membentuk masa lalu manusia. Secara umum, sejarah mempelajari perkembangan masyarakat, kebudayaan, peradaban, politik, ekonomi, dan aspek-aspek kehidupan lainnya melalui dokumentasi dan analisis peristiwa yang terjadi.

Fungsi Sejarah

Fungsi Edukatif: Sejarah memberikan pelajaran moral dan kebijaksanaan dari pengalaman masa lalu, membantu generasi berikutnya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Fungsi Inspiratif: Kisah-kisah sejarah dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi untuk mencapai tujuan atau memahami proses perubahan sosial.

Fungsi Identitas: Sejarah berperan dalam pembentukan identitas individu, kelompok, atau bangsa dengan merujuk pada akar dan asal-usul kebudayaan atau peristiwa penting dalam masa lalu.

Fungsi Rekonstruktif: Sejarah membantu merekonstruksi peristiwa masa lalu untuk memahami perkembangan dan dampak sosial, budaya, dan politik pada masa kini.

Sumber Sejarah
Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi atau data tentang peristiwa masa lalu. Sumber sejarah dibagi menjadi tiga jenis:

Sumber Primer: Sumber asli yang berasal langsung dari peristiwa sejarah, seperti dokumen resmi, catatan harian, surat, artefak, atau saksi mata.

Sumber Sekunder: Sumber yang didasarkan pada analisis atau interpretasi sumber primer, seperti buku sejarah, artikel ilmiah, atau kajian akademis.

Sumber Tersier: Sumber yang merangkum informasi dari sumber primer dan sekunder, seperti ensiklopedia atau buku panduan sejarah.
Metode Penulisan Sejarah

Metode Kronologis: Metode ini menyusun peristiwa berdasarkan urutan waktu kejadian. Penulisan sejarah kronologis bertujuan untuk memberikan pemahaman yang runtut mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi.

Metode Tematik: Metode ini menyusun sejarah berdasarkan tema atau topik tertentu. Misalnya, sejarah ekonomi, sejarah politik, atau sejarah sosial.

Metode Komparatif: Metode ini membandingkan peristiwa sejarah di berbagai tempat atau waktu yang berbeda untuk menemukan persamaan dan perbedaan.

Metode Analisis Kausalitas: Metode ini meneliti sebab-akibat dalam peristiwa sejarah, mencoba memahami mengapa peristiwa terjadi dan dampaknya terhadap masa depan.

Periode Sejarah
Sejarah biasanya dibagi menjadi beberapa periode besar:

Sejarah Kuno: Periode ini mencakup peradaban awal hingga jatuhnya Kekaisaran Romawi pada abad ke-5 Masehi. Peristiwa penting termasuk peradaban Mesir, Mesopotamia, Yunani, dan Romawi.

Sejarah Abad Pertengahan: Periode ini mencakup abad ke-5 hingga abad ke-15, ditandai dengan berkembangnya kerajaan-kerajaan Eropa, kebangkitan Islam, dan Perang Salib.

Sejarah Modern Awal: Periode ini berlangsung dari abad ke-16 hingga abad ke-18, meliputi Renaisans, Reformasi Protestan, Penemuan Dunia Baru, dan Revolusi Industri awal.

Sejarah Modern: Periode ini mencakup abad ke-19 hingga sekarang, meliputi revolusi industri, kolonialisme, dua perang dunia, dekolonisasi, dan era globalisasi.

Tokoh-Tokoh Penting dalam Sejarah

Julius Caesar: Tokoh penting dalam sejarah Romawi yang memainkan peran sentral dalam transisi dari Republik Romawi menjadi Kekaisaran Romawi.

Napoleon Bonaparte: Kaisar Prancis yang menaklukkan sebagian besar Eropa dan menjadi simbol ambisi politik serta perubahan sosial di Eropa.

Mahatma Gandhi: Pemimpin pergerakan kemerdekaan India yang mengadvokasi perlawanan tanpa kekerasan terhadap penjajahan Inggris.

Nelson Mandela: Pemimpin Afrika Selatan yang memperjuangkan penghapusan apartheid dan menjadi presiden kulit hitam pertama di negaranya.

Soekarno: Presiden pertama Indonesia yang memimpin perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan Belanda.

Manfaat Belajar Sejarah

Membangun Kesadaran Akan Masa Lalu: Memahami sejarah membantu kita mengingat asal-usul dan proses perkembangan masyarakat serta menyadari kesalahan yang terjadi di masa lalu.

Mengenal Identitas Nasional: Sejarah berperan penting dalam pembentukan identitas nasional suatu bangsa, mengenali pahlawan nasional, dan peristiwa penting dalam perjuangan kemerdekaan.

Menjadi Pribadi yang Bijak: Dengan belajar sejarah, kita dapat menarik pelajaran dari kesalahan dan pencapaian masa lalu, sehingga menjadi individu yang lebih bijak dalam mengambil keputusan.

Memahami Perubahan Sosial: Sejarah membantu kita memahami proses perubahan sosial, budaya, dan politik, serta bagaimana dinamika tersebut mempengaruhi kehidupan saat ini.

Pengertian Nilai
Nilai adalah prinsip-prinsip yang dianggap penting dan menjadi pedoman dalam perilaku manusia di dalam masyarakat. Nilai-nilai ini mengarahkan sikap, tindakan, dan interaksi individu dengan lingkungannya. Ada berbagai macam nilai yang mempengaruhi kehidupan manusia, di antaranya adalah nilai moral, sosial, agama, dan budaya.

1. Nilai Moral
Pengertian: Nilai moral adalah standar yang mengatur tindakan seseorang berdasarkan prinsip kebaikan atau keburukan. Nilai moral berkaitan dengan perilaku yang dianggap baik atau buruk oleh masyarakat atau individu, yang seringkali berkaitan dengan prinsip etika dan norma sosial.

Ciri-Ciri Nilai Moral:

=Bersifat Universal: Berlaku secara umum dalam masyarakat dan bertujuan untuk menciptakan harmoni sosial.

=Mengandung Tuntutan: Mengharuskan individu untuk bertindak sesuai dengan norma moral tertentu, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kebaikan.

=Bersifat Normatif: Mengandung aturan yang harus dipatuhi dan diikuti oleh anggota masyarakat.

Contoh Nilai Moral:

=Kejujuran dalam berbicara dan bertindak.

=Tanggung jawab terhadap pekerjaan dan peran sosial.

=Penghormatan terhadap hak orang lain.

=Tolong-menolong sesama manusia.

2. Nilai Sosial
Pengertian: Nilai sosial adalah nilai-nilai yang mengatur hubungan antarindividu dalam masyarakat, yang mencerminkan kebersamaan, solidaritas, dan kesejahteraan bersama. Nilai sosial mengarahkan interaksi sosial agar terjadi kehidupan yang tertib, harmonis, dan seimbang.

Ciri-Ciri Nilai Sosial:

=Bersifat Kolektif: Berlaku dalam kelompok masyarakat dan berfungsi untuk menjaga kohesi sosial.

=Mengatur Perilaku Sosial: Mendorong interaksi yang positif antarindividu, seperti rasa solidaritas dan kepedulian.

=Bersifat Dinamis: Nilai sosial dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kondisi masyarakat.

Contoh Nilai Sosial:

=Gotong royong dalam membantu sesama.

=Kesopanan dan kesantunan dalam berinteraksi dengan orang lain.

=Rasa solidaritas dan empati terhadap penderitaan orang lain.

=Keadilan sosial yang memberikan hak yang sama kepada setiap anggota masyarakat.

3. Nilai Agama
Pengertian: Nilai agama adalah prinsip-prinsip yang berasal dari ajaran agama yang diyakini dan dianut oleh individu atau kelompok. Nilai-nilai ini berkaitan dengan keyakinan spiritual, etika, dan perilaku yang diatur oleh ajaran agama tertentu.

Ciri-Ciri Nilai Agama:

=Bersumber dari Kitab Suci: Berdasarkan ajaran yang tercantum dalam kitab suci agama yang dianut.

=Mengandung Tuntunan Ibadah: Memberikan panduan dalam menjalankan ibadah, serta menentukan perilaku baik yang sesuai dengan keyakinan agama.

=Mengikat Batin dan Lahir: Tidak hanya mengatur tindakan lahiriah, tetapi juga kondisi batin seseorang dalam berperilaku.

Contoh Nilai Agama:

=Ketaatan dalam menjalankan ibadah, seperti shalat, puasa, atau kebaktian.

=Menghormati dan mencintai sesama manusia tanpa memandang perbedaan agama.

=Berbuat baik dan bersedekah kepada yang membutuhkan.

=Menjaga kerukunan antarumat beragama dan menolak tindakan kekerasan.

4. Nilai Budaya
Pengertian: Nilai budaya adalah norma dan kebiasaan yang berkembang di dalam suatu masyarakat yang mencerminkan kebiasaan, adat istiadat, dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Nilai budaya berkaitan dengan identitas suatu kelompok atau masyarakat.

Ciri-Ciri Nilai Budaya:

=Bersifat Tradisional: Diturunkan dari generasi ke generasi melalui adat istiadat, ritual, dan kebiasaan masyarakat.

=Mengandung Simbol-Simbol Khusus: Nilai budaya seringkali diwujudkan dalam bentuk seni, bahasa, pakaian, atau upacara tertentu.

=Membangun Identitas: Nilai budaya membantu membentuk identitas suatu kelompok masyarakat dan membedakannya dari kelompok lain.

Contoh Nilai Budaya:

=Upacara adat seperti pernikahan tradisional, pemakaman, dan perayaan panen.

=Penggunaan bahasa daerah dalam komunikasi sehari-hari.

=Seni dan budaya seperti tari-tarian tradisional, musik, dan kerajinan tangan.

=Nilai gotong royong dalam adat masyarakat tertentu.

Selamat Belajar ( MG Tiara Ning Tyas )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved