Advertorial
Tahun Ini, Pemkab Sleman Lanjutkan Rehab Museum Gunung Merapi
Perbaikan tahap kedua ini menelan anggaran Rp 5,2 miliar yang bersumber dari Dana Keistimewaan dan pertengahan Desember ditargetkan selesai.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman tahun ini melanjutkan rehab Museum Gunung Merapi (MGM) di Kalurahan Hargobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman .
Perbaikan tahap kedua ini menelan anggaran Rp 5,2 miliar yang bersumber dari Dana Keistimewaan dan pertengahan Desember ditargetkan selesai.
Artinya awal tahun 2025 museum yang berasal hibah dari Kementerian ESDM ini sudah kembali beroperasi.
"Harapan kami setelah rehab nanti Museum Gunung Merapi bisa beroperasi kembali. Karena sudah berhenti beroperasi kurang lebih dua tahun ya. Harapan kami seperti itu, tahun baru mudah-mudahan sudah dibuka dan menjadi icon destinasi wisata," kata Ketua Tim Seksi Bangunan Gedung, Bidang Cipta Karya, DPUPKP Kabupaten Sleman , Rahmadi ST, kamis (26/9/2024).
Alokasi anggaran rehab tahap kedua ini senilai Rp 5.235.211.550.
Anggaran tersebut digunakan untuk beberapa pekerjaan.
Di antaranya penggantian lantai yang pecah, perbaikan plafon yang rusak, penggantian pintu dan penutup lantai di blok ruangan Sukarno, lalu pengecatan interior dan eksterior bangunan museum serta pengadaan genset.
Semua pekerjaan tersebut saat ini sudah dimulai. Sesuai kontrak pengerjaan ditargetkan selesai dalam waktu 120 hari kalender.
Sejauh ini sudah memasuki pekan ke-lima dengan progres realisasi mencapai 10,93 persen.
"Tapi kami optimis akhir tahun selesai. Kalau tidak keliru, pertengahan Desember targetnya sudah selesai," katanya.
Selain rehab museum MGM, Bidang Cipta Karya melalui APBD Kabupaten Sleman juga melakukan sejumlah pekerjaan pembangunan infrastruktur gedung.
Di antaranya, penambahan ruang belajar di SD Minomartani.
Saat ini pekerjaan dengan pagu anggaran Rp 486 juta itu sudah berjalan.
Kemudian ada juga pekerjaan rehab Pendopo DPRD Kabupaten Sleman .
Pekerjaan ini mengcover kolom beton maupun tumpang sari menggunakan panel kayu jati dengan pagu anggaran Rp 1.283.955.000.
Saat ini sedang masa penawaran dari penyedia jasa di e-katalog.
"Harapan saya di pertengahan Desember selesai. Pendopo ini fungsinya sebagai ruang aspirasi. Bentuknya Joglo," ujar dia.
Berikutnya, ada pekerjaan dengan sistem pengadaan langsung karena nilai proyeknya di bawah Rp 200 juta.
Yaitu pekerjaan rehab rumah dinas Bupati senilai Rp 166 juta, rehab gedung depo arsip senilai Rp 158 juta, rehab jalan menuju akses menuju DPMPTSP Sleman senilai Rp 178 juta.
Kemudian ada pula pembuatan ruang merokok di komplek DPRD Kabupaten Sleman .
Kepala Bidang Cipta Karya, DPUPKP Kabupaten Sleman , Zaini Anwar mengatakan, bidang cipta karya memiliki sejumlah program kegiatan, satu di antaranya pembangunan infrastruktur gedung.
Program kegiatannya meliputi penyelenggaraan bangunan gedung di wilayah Daerah Kabupaten/Kota.
"Kemudian ada pula pembangunan pemanfaatan pelestarian dan pembongkaran bangunan gedung untuk kepentingan strategis daerah Kabupaten/kota. Anggarannya ini senilai Rp 2.826.000.000," katanya. ( ADV )