Advertorial

KUBE Lestari Budaya Jadi Sarana Pelestarian Budaya dan Pengentasan Kemiskinan di DIY

Pembentukan kelompok usaha bersama (KUBE) merupakan salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan di DIY. 

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Tangkapan layar
Rembag Kaistimewan dengan tema "PELESTARIAN BUDAYA JOGJA MELALUI KUBE LESTARI BUDAYA", Kamis (26/09/2024) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA- Pembentukan kelompok usaha bersama (KUBE) merupakan salah satu upaya untuk mengentaskan kemiskinan di DIY. 

Sebab anggota KUBE adalah keluarga miskin yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Tidak hanya mengentaskan kemiskinan, ternyata KUBE bisa menjadi sarana pelestarian budaya, contohnya Kube Lestari Budaya.

Sekretaris Dinas Sosial DIY, Suyarno menerangkan KUBE Lestari Budaya menaungi 45 KUBE yang tersebar di kabupaten/kota di DIY. KUBE tersebut terbagi menjadi tiga kelompok usaha, yaitu kerajinan seperti pembuatan batik, lukis topeng, pembuatan blangkon, souvernir, dan lain-lain.

Sementara kelompok usaha makan minum mengolah makanan dan minuman tradisional seperti tiwul, klepon, hingga jamu.

Sedangkan kelompok usaha persewaan mengelola persewaan kostum untuk jathilan dan hadroh.

“Latar belakang KUBE Lestari Budaya ini adalah memberdayakan masyarakat, tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin dengan peningkatan ekonomi yang berbasis budaya lokal maupun DIY. Jadi kube ini mengubah mindset, bahwa warga miskin tidak harus menerima bantuan dari pemerintah terus, tetapi mengelola usaha bersama untuk peningkatan kesejahteraan,” katanya, Kamis (26/09/2024).


Tentunya KUBE tidak dilepas begitu saja. Ada pendampingan melekat untuk memastikan kube berjalan baik. Ia menyebut keberhasilan kube dilihat dari tiga aspek, yaitu kelembagaan, sosial, dan ekonomi.


“Aspek kelembagaan dilihat dari lembaganya. Dalam satu kelompok beranggotakan 10 orang, ada yang menjadi ketua, sekretaris, dan lainnya. Dari aspek sosial, mereka ini mengumpulkan iuran sosial untuk memberikan bantuan kepada sekitarnya yang membutuhkan. Dan aspek ekonomi tentu dilihat dari adanya peningkatan pendapatan,” sambungnya.


Dengan dukungan dana keistimewaan, KUBE Lestari Budaya terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Bahkan anggota kube bertambah dan mampu menyerap tenaga kerja di sekitar.


Kepala Sub Bidang Perencanaan Urusan Kebudayaan Paniradya Kaistimewan DIY, Eri Nurhayati mengungkapkan dukungan danais untuk kube memang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sebab tahun 2021 lalu perekonomian DIY terguncang akibat pandemi COVID-19.


Menurut dia, dukungan danais berupa hibah sarana dan prasarana pendukung juga merupakan investasi berkelanjutan, sekaligus pelestarian budaya.


“KUBE Lestari Budaya ini memang mengembangkan kearifan lokal, ada yang bikin batik, alat jemparingan, blangkon, dan lain-lain. Adanya bantuan ini juga mendukung pelestarian budaya di DIY, sehingga batik, blangkon, dan lainnya tetap lestari dan berkembang. Ini menjadi investasi ke depan juga, supaya kube terus berkembang,” ungkapnya.


Anggota KUBE Batik Saraswati, Linda Kurniawati menerangkan sebelum bergabung dalam KUBE Batik Saraswati, ia mengikuti pelatihan membatik di kalurahan. Dengan adanya dukungan Pemda DIY melalui danais, ia mengaku semakin termotivasi untuk terus berkarya dan mengembangkan KUBE Batik Saraswati.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved