Berita Magelang Hari Ini

Percepat Rehabilitasi di Kawasan DAS Menoreh-Borobudur, PT ITM Berdayakan Ribuan Petani

ITM terus melakukan pendampingan kepada KTH binaan melalui pelatihan budidaya tanaman, penanganan pascapanen, dan pengelolaan agrowisata. 

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
Istimewa
Festival Collaboration for Sustainability yang digelar di kawasan Penanaman Rehabilitasi DAS Menoreh – Borobudur, di Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Kamis (19/9/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan dengan menandatangani piagam deklarasi “Collaboration for Sustainability” yang diinisiasi oleh Direktorat Konservasi Tanah dan Air (KTA) di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Penandatanganan piagam ini menandai dukungan ITM dalam mempercepat program reklamasi pascatambang dan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia.

Acara penandatanganan berlangsung di Festival Collaboration for Sustainability yang digelar di kawasan Penanaman Rehabilitasi DAS MenorehBorobudur, di Desa Ngadirejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang

Kawasan ini akan menjadi model benchmarking kolaborasi multipihak untuk keberlanjutan reklamasi hutan dan rehabilitasi DAS.

Sebagai bagian dari tanggung jawabnya sebagai pemegang Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH), ITM melalui anak perusahaannya PT Bharinto Ekatama (BEK) telah memulai program penanaman rehabilitasi DAS Menoreh di area seluas 250 hektare sejak akhir 2021. 

Program ini menggunakan konsep agroforestri berbasis pemberdayaan masyarakat, melibatkan 1.199 petani dari Kelompok Tani Hutan (KTH) yang tersebar di 32 desa dan 8 kecamatan.

“Deklarasi ini merupakan langkah penting dalam memastikan pemulihan ekosistem dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Kami bangga dapat memberdayakan masyarakat lokal melalui program ini,” kata Presiden Direktur ITM, Mulianto.

Dalam festival tersebut, ITM memperkenalkan aplikasi geotagging SiTanam, yang memudahkan pemantauan pertumbuhan pohon secara individual di area hutan rehabilitasi

Pohon-pohon buah seperti alpukat, kelengkeng, mangga, dan durian yang ditanam menunjukkan pertumbuhan yang baik, dengan beberapa mulai berbunga dan berbuah.

Sementara Ngudi Raharjo, petani dari KTH Wonoardi, mengungkapkan manfaat program ini.

“Program rehabilitasi DAS tidak hanya membantu memulihkan lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi. Kami mendapatkan kesempatan untuk memperoleh sumber penghidupan dari kebun hasil rehabilitasi.”

ITM juga terus melakukan pendampingan kepada KTH binaan melalui pelatihan budidaya tanaman, penanganan pascapanen, dan pengelolaan agrowisata. 

Melalui kegiatan ini, ITM berupaya memperkuat kemandirian ekonomi lokal dan berkontribusi pada pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved