Berita Bisnis Terkini
Penataan Kawasan Borobudur Diprediksi Dongkrak Ekonomi UMKM Lokal
Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan estetika kawasan namun juga berpotensi besar untuk mendongkrak perekonomian UMKM lokal.
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pengamat ekonomi dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Dr. Y. Sri Susilo, M.Si.,memberikan apresiasi terhadap upaya pemerintah dalam menata kawasan sekitar Candi Borobudur.
Menurutnya, langkah ini tidak hanya akan meningkatkan estetika kawasan namun juga berpotensi besar untuk mendongkrak perekonomian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Sri Susilo menjelaskan bahwa dengan penataan yang lebih baik, para pedagang akan terdorong untuk lebih kreatif dalam menyajikan produknya.
Selain itu, penataan kawasan juga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Borobudur sebagai destinasi wisata kelas dunia.
Dengan begitu, jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat yang pada gilirannya akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan sekitar.
"Misalnya tempat pedagang tadi jalurnya dilewati oleh pengunjung, terutama arah kepulangan atau arus keluar. karena biasanya wisatawan dia akan berbelanja ketika pulang, artinya pengunjung punya kesempatan membeli. Karena saya yakin pengelola Borobudur akan berusaha memberikan kebermanfaatan tidak hanya ke BUMN tetapi juga kepada pedagang atau masyarakat sekitar. Ketika pedagang ditata tentu tujuannya untuk kenyamanan bersama," katanya.
Melalui pengembangan UMKM dengan memaksimalkan potensi lokal ini harapannya angka kemiskinan di sekitar Borobudur lebih banyak ditekan.
Ia meyakini bahwa UMKM lokal tentu akan mendongkrak perekonomian warga.
"Kalau penelitian saya sekitar 12 tahun silam, menemukan bahwa memang di sekitar Borobudur angka kemiskinan cukup tinggi, tetapi itu 12 tahun silam. Saya yakin sekarang pasti berbeda, sekarang sekitar Borobudur sudah banyak dikembangkan, ada rumah makan, ada wisata mobil VW, banyak kantong-kantong ekonomi baru. Apalagi dengan adanya penataan ini," ujarnya.
Di sisi lain melalui fasilitasi yang telah disediakan para pedagang UMKM di sekitar Borobudur tentu akan menjadikan UMKM semakin berkembang.
Apalagi jika produk yang dihasilkan UMKM borobudur saat ini jarang ditemukan di tempat lain.
"Soal potensi naik kelas UMKM-nya, saya yakin ada, karena penataan tentu akan diberikan pendampingan, promosi juga," katanya.
"Saya kira kalau usaha yang penting omzet bisa berkembang terkait profil dengan usahanya. Saya berfikir positif bahwa PT Taman Wisata Candi ini profesional, dalam arti tujuannya siapa pun yang terlibat akan merasa nyaman, aman dan pedagang dapat rezeki dari kegiatan. Dan situs candi Borobudur tetap terjaga kelestariannya dan masyarakat bisa mendapatkan manfaat secara ekonomi," pungkas akademisi yang pernah mengusulkan ke pemerintah agar Borobudur tidak dinaiki namun cukup ditonton saja dari kejauhan ini. ( Tribunjogja.com )
| Jelang Natal, Perajin Patung Rohani di Bantul Banjir Pesanan |
|
|---|
| KAI Daop 6 Yogyakarta Siap Dukung Program Angkutan Motor Gratis Periode Natal 2024 |
|
|---|
| Transaksi Pembayaran Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan |
|
|---|
| Sambut Libur Akhir Tahun, YIA Kulon Progo Akan Turunkan Tarif PJP2U dan PJ4U hingga 50 Persen |
|
|---|
| Truk Mogok di Perlintasan Kereta Wilayah Purwokerto, Sejumlah KA Alami Kelambatan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.