Advertorial

Mengenal KB Inklusi Gantari, Usung Keberagaman dan Inklusivitas dalam Pendidikan Anak Usia Dini

KB Inklusi Gantari mengusung konsep inklusif yang mengajarkan anak-anak tentang keberagaman, baik dalam hal budaya, suku, ras, sosial, maupun ekonomi.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
KB Inklusi Gantari, kelompok bermain di bawah naungan Pusat Rehabilitasi Yakkum, menjadi contoh nyata dari penerapan pendidikan inklusif di Yogyakarta 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kelompok Bermain (Inklusi) Gantari, sebuah kelompok bermain di bawah naungan Pusat Rehabilitasi Yakkum, menjadi contoh nyata dari penerapan pendidikan inklusif di Yogyakarta.

Ester Octaviana Berna Deta, S.IKom, guru pendamping KB Inklusi Gantari, menjelaskan, lembaga ini mengusung konsep inklusif yang mengajarkan anak-anak tentang keberagaman, baik dalam hal budaya, suku, ras, sosial, maupun ekonomi.

“Kami berdiri sejak pascapandemi, di tahun 2022. Saat ini, kuota kami ada 30 anak dan sudah ada 26 anak yang mendaftar,” kata Ester dalam podcast Bincang Redaksi bertajuk Satu Keberagaman dalam Lingkup Sekolah Inklusi, Jumat (30/8/2024).

Podcast tersebut ditayangkan di akun YouTube Tribun Jogja.

Dia mengungkapkan, KB Inklusi Gantari tidak hanya menerima anak berkebutuhan khusus (ABK) tapi juga mereka yang non-ABK.

Ester menjelaskan bahwa ada proses asesmen untuk memastikan bahwa anak, baik yang ABK maupun non-ABK, mendapatkan layanan pendidikan yang memadai.

“Di KB Inklusi Gantari ini para siswa mengikuti kegiatan belajar mulai pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB, tapi kalau ada ekstrakurikuler bisa dilanjut hingga pukul 10.30 WIB,” terangnya.

Ia juga menyebut, KB Inklusi Gantari tidak akan menolak siswa.

"Sekolah itu gak boleh menolak siswa, tapi ini menjadi tantangan kami karena kapasitas guru bisa saja belum memadai. Asesmen dilakukan agar kami tahu apakah kami mampu melayani anak tersebut dengan baik," tambah Ester.

KB Inklusi Gantari yang berlokasi di Jalan Kaliurang Km 13,5, Sleman ini tidak memungut biaya pendidikan.

Akan tetapi, siswa harus lolos proses asesmen sebagai syarat utama masuk ke KB tersebut. “Karena itu jadi acuan kita apa yang harus kita lakukan untuk melayani anak," ujar Ester.

Selain fasilitas pendidikan, KB Inklusi Gantari juga menyediakan berbagai fasilitas penunjang lainnya seperti pemeriksaan kesehatan rutin oleh dokter setiap tiga bulan, fisioterapi empat kali dalam setahun khusus untuk ABK, serta tiga kegiatan ekstrakurikuler, yaitu renang, tari, dan musik.

Untuk menjaga kesehatan anak, pihak sekolah juga menganjurkan orang tua untuk membawa makanan sehat bagi anak-anak mereka, mengingat beberapa ABK memiliki kebutuhan khusus dalam pola makan.

Dengan batas usia 2-5 tahun dan kuota maksimal 30 siswa, KB Inklusi Gantari terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan inklusif berkualitas.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved