Erupsi Gunung Merapi

Merapi Luncurkan Guguran Lava Sebanyak 3 Kali ke Arah Kali Bebeng Selama 6 Jam Terakhir

BPPTKG mencatat Gunung Merapi meluncurkan guguran lava sebanyak tiga kali pada periode pengamatan, Selasa (30/07/2024) pukul 00.00-06.00.

Dok.BPPTKG Yogyakarta
Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah terpantau meluncurkan awan panas guguran pada pukul 04.06 WIB, Minggu (9/6/2024) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - BPPTKG mencatat Gunung Merapi meluncurkan guguran lava sebanyak tiga kali pada periode pengamatan, Selasa (30/07/2024) pukul 00.00-06.00. 

Guguran lava tersebut mengarah ke Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.200 meter.

BPPTKG juga mencatat terjadinya sejumlah kegempaan. Tercatat ada 13 kali gempa guguran, dengan amplitudo : 2-11 mm, dan durasi : 69.4-130.8 detik. 

Hybrid/Fase Banyak terjadi 2 kali, dengan amplitudo : 3-5 mm, S-P : 0.3-0.5 detik, dan durasi : 6.24-6.44 detik. Vulkanik Dangkal terjadi 1 kali, dengan amplitudo : 41 mm, dan durasi : 9.6 detik. 

Menurut pengamatan meteorologi, cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 14-19 °C, kelembaban udara 69-90  persen, dan tekanan udara 838.7-918.1 mmHg. 

Sementara menurut pengamatan visual, gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100 m di atas puncak kawah. 

Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga (Level III). Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi, dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

BPPTKG akan terus memantau aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw) 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved