Bek PSS Sleman Phil Ofosu-Ayeh Punya Catatan Tersendiri dari Laga Pramusim Super Elja

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bek asing PSS Sleman , Phil Ofosu-Ayeh mempunyai catatan tersendiri dalam laga pramusim Super Elang Jawa sebagai persiapan menyambut Liga 1 2024/2025.

Dia menilai dirinya bersama rekan-rekannya harus lebih gesit dalam mengalirkan bola dan tak boleh kalah cepat dari pemain-pemain lawan.

"Kami harus bermain cepat baik mengoper atau mengumpan bola sehingga kesempatan menciptakan gol cepat terjadi," ujarnya, Selasa (30/7/2024).

Phil optimis, evaluasi yang telah dilakukan tim pelatih akan berdampak cepat bagi kemajuan tim PSS Sleman .

Hal ini terjadi berkat komunikasi yang baik dan sudah berjalan di dalam tim.

"Saya pikir komunikasi yang terjadi selama ini sudah sangat bagus. Sebagai pemain sepak bola, ada bahasa universal yang memudahkan kami saling memahami satu dengan lainnya," katanya.

Baginya, komunikasi para pemain sudah berjalan lancar baik di dalam lapangan dan luar lapangan.

PSS Sleman diketahui sudah tiga kali menjalani partai uji coba di pramusim Liga 1 2024/2025.

Dua laga berhasil dilewati dengan kemenangan dan satu laga lainnya harus takluk dari Persita Tangerang.

Laga ini berlangsung di Lapangan Yogyakarta Independent School (YIS), Sleman, Jumat (26/7/2024).

Pada laga itu, PSS Sleman sempat unggul di babak pertama melalui gol Hokky Caraka menit ke-26, La Viola membalikan keadaan dengan mencetak dua gol melalui Ryuji Utomo pada menit ke-66 dan Jack Brown pada menit ke-77.

Dua gol kemenangan Persita Tangerang diakui bek kanan PSS Sleman , Phil Ofosu-Ayeh disebabkan terjadinya penurunan performa di babak kedua.

Pemain berpaspor Jerman ini menyebutkan gol pertama Persita akibat kesalahan membaca situasi sepak pojok.

"Pada babak kedua, harus diakui kami tidak jeli melihat kemelut di depan gawang. Sehingga kami kembali kebobolan yang kedua," ucapnya.

Pemain kelahiran Swedia tersebut melalui sudut pandangannya menyebutkan kekalahan PSS Sleman pada pertandingan itu pada aspek pergerakan pemain dan kecepatan.

"Kami sering kalah cepat dalam perebutan bola di babak kedua. Beberapa kali Persita melakukan serangan cepat menembus pertahanan," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )