Kapten PSS Sleman Respon Kebijakan 8 Pemain Asing di Liga 1, Bisa Tingkatkan Level Kompetisi

Kapten PSS Sleman, Kim Jeffrey Kurniawan, mengatakan jika wacana tersebut membuat pilihan pelatih di tim menjadi lebih variatif.

Penulis: Almurfi Syofyan | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. PSS Sleman
Kapten PSS Sleman, Kim Jeffrey Kurniawan 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rencana operator liga untuk menerapkan regulasi 8 pemain asing di Liga 1 2024/2025 mendapat tanggapan beragam dari pelaku sepak bola tanah air.

Kapten PSS Sleman, Kim Jeffrey Kurniawan, mengatakan jika wacana tersebut membuat pilihan pelatih di tim menjadi lebih variatif.

"Secara general kebijakan yang bagus menurut saya. Sebenarnya tidak jauh berbeda dengan musim lalu yang memperbolehkan 6 pemain asing," ujar Kim pada TribunJogja.com, Rabu (19/6/2024).

"Tentunya lebih variatif untuk tim pelatih apalagi kalau ada cedera atau under perform apalagi dengan musim yang sangat panjang," tambahnya.

Di lain sisi, pemain yang sudah tiga musim membela PSS Sleman itu mengatakan kebijakan itu membuat sepak bola Indonesia semakin menarik dan meningkatkan level kompetisi.

"Di sisi lain Indonesia akan semakin menarik untuk pemain-pemain asing dari berbagai negara yang mudah-mudahan bisa mengangkat dan meningkatkan level kompetisi sehingga kita lama-lama juga bisa bersaing di level asia dengan klub lain," ulasnya.

Baca juga: Kapten PSS Sleman Kim Jeffrey Kurniawan Bicara Soal Masa Depannya Bersama Super Elja

Menurut pemain blasteran Indonesia-Jerman itu, pemain asing biasanya membawa pengalaman yang bagus dan dapat menjadi panutan bagi pemain lokal.

"Apalagi biasanya pemain-pemain asing membawa pengalaman yang bagus, harapan saya mereka bisa share ke pemain-pemain lokal di sini sehingga pemain lokal semakin dewasa dan bagus di dalam dan luar lapangan," harapnya.

Meski begitu, Kim tak menampik jika dengan kebijakan itu ada juga sisi negatifnya karena dengan banyaknya pemain asing, jam terbang penyerang lokal Indonesia bisa terancam.

Sebab, biasanya klub-klub di Indonesia kebanyakan merekrut pemain asing yang berposisi sebagai striker.

"Mungkin satu sisi negatif adalah bahwa dengan semakin banyak pemain asing jam terbang untuk para penyerang lokal berkurang karena biasanya setiap klub ambil pemain asing yang cukup banyak dan bagus di sektor penyerang," ulasnya.

"Tapi kembali lagi bisa jadi bagus untuk pemain lokal dimana mereka bisa dapat banyak pelajaran dan kalau melihat timnas saat ini juga banyak dihuni oleh pemain-pemain yang berkarir di luar Indonesia. Jadi menurut saya sih win-win solution untuk berbagai pihak," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved