Pilkada Merauke 2024

Bacabup Merauke Fransiskus Sirfefa Meninggal Saat Daftar ke KPU, Ambruk Saat Hitung Surat Dukungan

Bakal calon bupati Merauke jalur perseorangan, Fransiskus Sirfefa ambruk dan akhirnya meninggal dunia saat mendaftar ke KPU Merauke

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, MERAUKE - Bakal calon bupati Merauke jalur perseorangan, Fransiskus Sirfefa ambruk dan akhirnya meninggal dunia saat mendaftar ke KPU Merauke pada Senin (13/5/2024).

Fransiskus Sirfefa ambruk saat petugas KPU melakukan perhitungan jumlah dukungan di salah satu hotel di Merauke.

Oleh warga, mantan Ketua DPRD Kabupaten Merauke 2014-2019 langsung dilarikan ke rumah sakit.

Namun takdir berkata lain, nyawa Fransiskus Sirfefa tidak dapat diselamatkan.

Dikutip dari Tribun Papua, sebelum meninggal, Fransiskus Sirfefa sempat mengikuti proses perhitungan surat dukungan calon perseorangan.

Namun saat petugas sekretariat tengah melakukan perhitungan, Fransiskus Sirfefa tiba-tiba ambruk dan langsung pingsan.

"Adapun kronologis dalam awal proses ini, kami bersama-sama melakukan penghitungan jumlah dukungan yang diserahkan ke KPU hingga pukul 06.55 WIT," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Merauke Rosina Kebubun seperti dikutip dari Tribun Papua.

Baca juga: Kronologi Penemuan Bayi Laki-laki yang di Area Persawahan di Kalasan, Menangis Dikerubuti Semut

"Beliau mengalami pingsan saat belum selesai penghitungan," lanjut Rosina.

Mengetahui Fransiskus Sirfefa pingsan, petugas pun langsung bergegas membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke.

Sementara proses perhitungan surat dukungan jalur perseorangan masih berlangsung.

Namun tak lama kemudian, KPU mendapatkan kabar duka.

"Proses penghitungan masih berlanjut, tiba-tiba kami mendapat informasi bahwa beliau telah meninggal dunia, selanjutnya berkas pencalonan beliau kami kembalikan ke tim beliau," katanya.

Sementara itu Dokter RSUD Merauke Marike Kulang mengunvgkapkan, Fransiskus dibawa ke IGD RSUD Merauke dalam kondisi sudah tidak bernapas.

Tim medis kemudian melakukan upaya Resusitasi Jantung Paru (RJP), namun Fransiskus meninggal dunia.

"Sudah dilakukan upaya dengan tiga kali siklus sesuai protap, ketika dilihat pupil pasien memang sudah melebar, berarti pasien tersebut sudah meninggal," kata dia.

Marike menuturkan, menurut informasi dari keluarga, Fransiskus memiliki riwayat penyakit jantung.

"Kemungkinan sudah meninggal di perjalanan atau ketika sudah terjatuh di tempat kejadian dan menurut keluarga pasien memang memiliki riwayat jantung," kata dia. (*)

 

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved