Jelang Putusan MK, Prof Koentjoro UGM: Jangan Lelah Perjuangan Kebenaran dan Keadilan

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) perihal sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bakal dibacakan besok, Senin (22/4/2024).

Civitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) dan aktivis pun menyampaikan pernyataa sikap di Balairung UGM, Minggu (21/4/2024).

Mereka meminta agar MK sebagai benteng terakhir keadilan bisa mendengarkan hati nurani yang jernih dan bersih.

Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Prof. Koentjoro juga menyampaikan harapannya terkait sidang putusan MK besok.

“Kita tunggu besok seperti apa, tapi saya tidak berani berharap jika melihat simbol-simbolnya. Banyak tanda. Ketika empat menteri jadi saksi di MK, banyak orang berharap, mereka bisa membantu, ternyata ya tidak sesuai harapan,” ujarnya ditemui di Balairung UGM .

Dikatakan Koentjoro, masyarakat perlu menjaga mood dan asa agar situasi yang terjadi besok, perjuangan harus tetap ditegakkan.

“Jangan lelah perjuangkan kebenaran dan keadilan,” tuturnya.

Koentjor menjelaskan, dirinya juga bukan partisan, melainkan akademisi yang diberi amanah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan menjaga keberadaban.

Dengan begitu, ketika ada situasi yang tak berpihak pada kebenaran dan membodohkan rakyat, maka kampus tetap harus bergerak.

"Apalagi kita bisa melihat bahwa guru besar itu juga sudah sangat dikacaukan perannya. Ada guru besar yang betul-betul dari kampus ada pula yang mereka dari politisi yang kemudian bergerak menjadi guru besar. Yang mereka nilai-nilai kebenaran itu berbeda dengan kita," ucapnya.

Sebagai informasi, gugatan sengketa hasil Pilpres dilayangkan oleh pihak pasangan Capres-Cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pihak paslon 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, usai KPU menetapkan hasil Pilpres 2024.

Hasil Pilpres menyatakan paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pun ditetapkan mendapat suara terbanyak dalam Pilpres 2024. ( Tribunjogja.com )