Salat Idulfitri di Gumuk Pasir Parangkusumo Bisa Jadi Wisata Religi

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ribuan umat Muslim mengikuti ibadah Salat Idulfitri di Gumuk Pasir Parangkusumo yang berada di Dusun Mancingan, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul,  Rabu (10/4/2024).

Wakil sekertaris Pimpinan Muhammadiyah Kalimantan Timur Machnun Uzni yang menjadi imam dan khatib dalam slaat Ied di gumuk pasir merasa terpukau dengan suana destinasi wisata yang dijadikan tempat untuk beribadah 

"Sangat luar biasa. Kondisi salat di lapangan terbuka di (dekat) pantai bisa menjadi sebuah destinasi wisata religi," ujarnya.

Ia pun mengajak semua orang untuk selalu menjaga alam. Ia juga menilai, dengan dilangsungkan salat Id di gumuk pasir maka masyarakat akan memahami bahwa healing juga bisa dikaitkan dengan nilai religi.

"Saya kira dengan momentum salat id di gumuk pasir tiap tahun akan jadi bagian dari perjalanan, tidak sekedar melakukan ibadah tetapi juga liburan terutama bagi yang mudik," imbuhnya.

Adapun Salat idul Fitri di Gumuk Pasir Parangkusumo sendiri telah dimulai sejak tahun 1980-an. Sebelumnya salat Idul Fitri dilakukan di lapangan dan terkadang warga menghadapi kondisi tanah yang becek, hingga akhirnya dipilihlah gumuk pasir yang lebih luas sebagai lokasi salat Id.

Semula, Gumuk Pasir Parangkusumo digunakan oleh jamaah ranting Muhammadiyah Parangtritis, tetapi seiring waktu berjalan banyak jamaah dari luar turut beribadah di tempat tersebut. Selain warga dari luar Parangtritis, banyak pula pemudik yang ingin merasakan salat di hamparan pasir yang luas.

Setiap tahun setidaknya ada 5 ribu jemaah yang menghadiri salat Id di gumuk pasir. Dan tahun ini, panitia mencatat ada 5.503 jemaah yang hadir, dengan infaq yang terkumpul mencapai Rp 63 juta.