Gerhana Bulan Penumbra Senin 25 Maret 2024 dan Arti Gerhana pada Bulan Ramadan Menurut Primbon Jawa

Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi pada Senin 25 Maret 2024. Simak penjelasan GBP dari BMKG dan arti gerhana di bulan Puasa menurut Primbon Jawa.

TRIBUNJOGJA.com | Setya Krisna Sumargo
Gerhana Bulan Penumbra Senin 25 Maret 2024 dan Arti Gerhana pada Bulan Ramadan Menurut Primbon Jawa. FOTO: Foto-foto bulan saat muncul di ufuk timur menjelang gerhana bulan total 2018. 

Terdapat beberapa wilayah di Indonesia Timur yang bisa menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra dari awal bulan terbit sampai gerhana berakhir.

Sementara itu, wilayah Indonesia lainnya tidak bisa menyaksikan Gerhana Bulan Penumbra secara penuh dari awal hingga akhir karena Bulan masih di bawah horizon saat gerhana terjadi.

Berikut wilayah di Indonesia yang bisa melihat GBP dari awal hingga akhir : 

  • Papua
  • Papua Barat
  • Maluku (sebagian)

Berikut wilayah di Indonesia yang hanya bisa melihat sebagian proses GBP : 

  • Maluku Utara
  • Maluku (sebagian)
  • Sulawesi Utara
  • Gorontalo
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara
  • Nusa Tenggara Timur (NTT)
  • Nusa Tenggara Barat (NTB)
  • Bali
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Barat
  • Jawa Timur
  • Jawa Tengah
  • Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
  • Jawa Barat
  • DKI Jakarta
  • Banten
  • Lampung
  • Sumatera Selatan
  • Bengkulu
  • Bangka Belitung
  • Jambi
  • Sumatera Barat
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Sumatera Utara
  • Aceh

Apa arti Gerhana Bulan yang terjadi pada bulan Puasa?

Fenomena gerhana bulan parsial terlihat di langit Lombok, Mataram, NTB, Rabu (17/7/2019). Fenomena bulan parsial ini terjadi karena titik orbit kesejajaran antara matahari, bumi dan bulan agak miring sehingga menampakkan bulan sebagian dengan bayangan umbra.
Fenomena gerhana bulan parsial terlihat di langit Lombok, Mataram, NTB, Rabu (17/7/2019). Fenomena bulan parsial ini terjadi karena titik orbit kesejajaran antara matahari, bumi dan bulan agak miring sehingga menampakkan bulan sebagian dengan bayangan umbra. (Antara Foto/Ahmad Subaidi via Kompas.com)

Dikutip Tribunjogja.com dari buku “Kitab Primbon Jawa Serbaguna” (2021) karya R. Gunasasmita halaman 139 - 140, Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari yang terjadi pada bulan Puasa adalah pertanda baik.

Konon, peristiwa Gerhana Bulan atau Gerhana Matahari tersebut adalah pertanda akan datangnya kebahagiaan.

Namun, meski kebahagiaan datang, orang juga perlu waspada karena penyakit juga datang mengintai.

Alangkah baiknya bila Anda senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan.

Lakukan upaya pencegahan penyakit agar terhindar dari bahaya.

(Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved