Ramadan 2024
Mutiara Ramadan: Mulianya Hati Pemaaf
Tiada maaf bagimu. Mungkin kalimat ini sering kita dengar. Atau kata maaf memang mudah diungkapkan tetapi sulit dipraktikkan.
Barokatussolihah SAg MSI, Pengawas Madrasah Kemenag Kulon Progo
TRIBUTJOGJA.COM - Tiada maaf bagimu. Mungkin kalimat ini sering kita dengar. Atau kata maaf memang mudah diungkapkan tetapi sulit dipraktikkan.
Memaafkan sesuatu yang telah seseorang perbuat pada kita adalah hal yang tidak mudah, apalagi jika hal itu menorehkan luka yang mendalam.
Tentu membutuhkan keberanian mental dan keikhlasan yang luar biasa.
Memaafkan merupakan suatu tindakan yang berasal dari seseorang yang berjiwa besar dan ikhlas pada perbuatan yang telah menyakiti hati.
Sejatinya, memaafkan perbuatan seseorang pada kita bukanlah untuk menenangkan hati orang lain, tetapi dalam rangka menenangkan diri sendiri.
Mencoba untuk menjadi jiwa-jiwa yang dipenuhi dengan ketenangan karena tak ada lagi amarah tersimpan di dalam hati. Sehingga dinding hati menjadi bersih.
Allah berfirman di dalam Alquran “Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan, menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan, sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha penyayang” ( QS Annisa [4] : 149 ).
Rasulullah SAW merupakan figur pemaaf yang paling pantas untuk dijadikan teladan. Saat penduduk Makkah tidak menerima dakwahnya, Rasul berhijrah ke kota Thaif tetapi bukan sambutan hangat yang diterima malah lemparan batu yang berujung pelipis Nabi berdarah.
Hati Rasul dirundung kesedihan, beliau duduk di bawah pohon kurma. Lalu datanglah malaikat Jibril yang diutus oleh Allah.
“ Ya Rasul jika engkau ingin, aku bisa membenturkan gunung hingga binasalah kaum Thaif”.
Tetapi, Yang mulia Rasulullah menolaknya, padahal saat itu jika Nabi mengiyakan perkataan Jibril maka porakporandalah kota Thaif.
Rasul yang merupakan sosok pemaaf, memaafkan penduduk yang telah menzaliminya dengan penuh kasih dan cinta lewat tutur lembutnya. “Sesungguhnya mereka belum mengerti”.
Dapatkah kita bayangkan betapa tulusnya Rasulullah memaafkan kaumnya. Siapa yang dapat melakukan hal ini selain Rasulullah sang insan mulia.
Saat duduk bersama para sahabatnya, Rasulullah SAW. Bertanya “ Maukah kalian aku beri tahu sesuatu yang menyebabkan Allah memuliakan dan meninggikan derajatmu? “ para sahabat menjawab “Tentu, wahai Rasulullah”
Beliau lalu bersabda “ Bersabarlah terhadap orang yang menzalimimu, memberi kepada orang yang memusuhimu, dan menyambung silaturahmi denganmu” ( HR. Thabrani).
Manusia tidak akan pernah terlepas dari lupa, salah dan dosa. Orang baik menurut ajaran Islam bukanlah mereka yang tidak pernah bersalah, melainkan orang yang apabila berbuat kesalahan dia segera insyaf dari kesalahannya itu kemudian meminta ampun kepada Allah dan meminta maaf pada sesama.
Terlebih pada bulan Ramadan, Allah membuka pintu surga dan menutup pintu neraka dan melipat gandakan pahala dalam balutan maghfirah-Nya. (*)
17 Contoh Balasan Ucapan Idul Fitri Bahasa Jawa Halus, Biar Gak Cuma Jawab : Sama-sama |
![]() |
---|
40 Ucapan Mohon Maaf Lahir Batin Idul Fitri untuk Orang Tua Karena Anda Masih di Perantauan |
![]() |
---|
3 Bacaan Takbir Populer untuk Malam Takbiran Idul Fitri 1445 |
![]() |
---|
JADWAL Buka Puasa di Jogja Hari Ini 9 April 2024, Kota Jogja Sleman 17:42, Kulon Progo 17:43 WIB |
![]() |
---|
JADWAL Buka Puasa di Jawa Tengah Hari Ini Selasa 9 April 2024, Magelang 17:43, Wonosobo 17:48 WIB |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.