Endah Makin Memahami Hakikat Jati Diri Dari Rahasia Cahaya yang Sering Ia Lihat Dalam Zikirnya

Endah Karunia, seorang peserta asal Wonosobo mengaku, menemukan jawaban rahasia-rahasia ilmu tentang cahaya Tuhan selama ikut workshop jati diri.

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Agus Wahyu
TRIBUNJOGJA.COM/AGUS WAHYU
Belasan peserta mengikuti sebuah workshop tentang cara mudah menemukan hakikat jati diri bersama Guru Rohani dan Inovasi Sprititual, Gus Salam YS, di Hotel Sahid Raya Yogyakarta, akhir pekan lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Belasan peserta mengikuti sebuah workshop tentang cara mudah menemukan hakikat jati diri bersama Guru Rohani dan Inovasi Sprititual, Gus Salam YS, di Hotel Sahid Raya Yogyakarta, akhir pekan lalu.

Endah Karunia, seorang peserta asal Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah mengaku, menemukan jawaban rahasia-rahasia ilmu tentang cahaya Tuhan selama mengikuti Workshop Hakikat Jati Diri bertema Memahami Jiwa dan Cahaya Tuhan Untuk Penyembuhan Derita Batin ini, secara mudah dan masuk akal.

“Selama ini saya tidak pernah tahu apa itu cahaya, padahal saya sering diperlihatkan setiap melakukan zikir atau mujahadah. Tapi, pada workshop ini Gus Salam YS memberikan ilmunya bahwa itu cahaya Tuhan, setiap asmaul husna itu ada cahayanya. Dan, itu nyata karena saya melihatnya melalui mata batin saya. Alhamdulillah saya diizinkan Allah untuk menyaksikan rahasia kebesaranNya,” papar Endah berkesaksian.

“Workshop ini juga membuat saya lebih hati-hati menjalani hidup, karena sebelumnya saya dan suami sering terjebak oleh sifat-sifat buruk akibat masalalu kami. Sekarang, saya pun lebih paham dan percaya diri dengan keyakinan soal arah tujuan hidup saya dan suami. Kami jadi paham perjalanan masalalu kami. Kebetulan saya bersama suami ikut acara ini, sehingga semakin terarah menata hidup berkeluarga kami,” lanjutnya.

Suciati pun memiliki kesaksian tersendiri. Sejak usia remaja ia mengaku seringkali mengalami kejadian-kejadian ‘gaib’ melalui mimpi juga saat salat malam dan zikiran.

“Di workshop ini saya menemukan semua jawaban dari apa yang saya alami selama ini. Secara mudah dan masuk akal alias logika, Gus Salam menyampaikan detil terstruktur ilmunya. Itu karena beliau mengajarkan ilmunya berdasar pengalaman ruhani pribadinya, bukan teori dari buku spiritual agama,” ucap Suci di sela acara workshop.

Sementara Agus Budiono, GM The Cube Hotel Yogyakarta yang juga mengikuti workshop selama dua hari ini menyampaikan serupa. Bahkan, ia yang selama ini tak pernah paham keilmuan agama secara batiniah, kini mengalaminya.

"Perubahan besar saya rasakan, baik di rumah (keluarga) dan tempat kerja. Dari ikut seminar lalu workshop, saya menemukan apa yang selama ini saya cari  dalam hakikat hidup. Dibimbing Gus Salam Yoyok Suharto, saya juga diperlihatkan kebesaran Allah melalui mata batin yang selama ini tak pernah saya alami. Dan, itu membuat saya makin tenang dan bahagia, karena tahu apa yang harus saya jalani sesuai cahaya asmaul husna yang ada dalam diri saya," ungkap pria yang juga pengurus PHRI Yogyakarta.

Dalam penyampaiannya, Gus Salam YS yang juga seorang penulis buku ruhani dan inovasi spiritual ini membeberkan, bahwa rahasia cahaya asmaul husna ini adalah hasil penelitiannya selama 17 tahun perjalanan ruhaninya.

“Kini, semua saya rangkum melalui bahasa yang sederhana, sehingga mudah dipahami bagi umat. Hal ini sangat penting bagi umat, bahwa di setiap diri kita ada potensi cahaya ilahi melalui Asmaul Husna. Di situlah sejatinya jati diri kita, yang bisa dikoneksikan dengan cahaya tuhan. Semua manusia punya peluang mendapatkan cahaya ilahi, tak hanya nabi atau waliyullah, jika mengetahui ilmunya,” ungkap Mahasiswa S2 PAI Universitas Alma Ata Yogyakarta yang juga Pengasuh Majelis Taklim Salam Warahmah.

Ia mengakui, bahwa materi workshop hakikat jati diri ini sesungguhnya hasil pengalaman ruhaninya dalam perjalanan ilmu hakikat-makrifat. Namun, selama 38 tahun perjalanannya itu, ilmu yang oleh awam dianggap tinggi dan hanya dipelajari santri pondok pesantren, berhasil ia sampaikan secara sederhana dan mudah dipahami.

“Ilmu Alquran itu terstruktur dan sempurna. Semua ada parameternya, sehingga hidup harus paham arah kemana umat berjalan. Workshop ini membuka kesadaran kita, bagaimana menemukan jati diri sejati kita, sementara di luaran sana masih banyak berdebat soal jati diri. Jati diri itu sangat dekat dengan diri kita, ada 7 komponen yang dikenali dalam diri kita. Yakni, pikiran, hati, jiwa, ruh, pancaindera, kalimat, dan perilaku. Sesederhan itu saja, jika paham ilmunya,” jelasnya singkat. (ayu)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved