Ramadan 2024

72 UCAPAN Mohon Maaf Lahir Batin, Sambut Bulan Ramadan 2024, Sucikan Hati Agar Ibadah Semakin Lancar

Inilah 72 Inspirasi ucapan permintaan maaf, mohon maaf lahir dan batin sambut Ramadhan 2024. Mari sucikan hati melalui kata-kata ini.

vecteezy
72 UCAPAN Mohon Maaf Lahir Batin, Sambut Bulan Ramadan 2024, Sucikan Hati Agar Ibadah Semakin Lancar 

TRIBUNJOGJA.COM - Dalam sinar terang bulan Ramadan yang mulia, kita kembali disentuh oleh keindahan dan kedalaman makna permohonan maaf, 'Mohon Maaf Lahir dan Batin'.

Menyambut kedatangan bulan suci Ramadan 2024, saatnya kita merenungkan kebijaksanaan dalam memaafkan dan membersihkan hati, agar ibadah semakin lancar mengalir.

Dalam setiap permohonan maaf, tersembunyi kekuatan untuk memperbaiki diri dan merajut kembali benang-benang persaudaraan.

Baca juga: 60 INSPIRASI Ucapan Selamat Datang Bulan Ramadan 1445H/2024, Cocok untuk Status dan Story Medsos

Baca juga: 15+ Insipirasi Pantun Ucapan Selamat Datang Ramadhan, Cocok Dikirim ke Grup WhatsApp

Mari kita jelajahi bagaimana kata-kata ini memenuhi jiwa kita dengan ketulusan dan kesucian, mempersiapkan kita untuk menyambut Ramadan dengan hati yang suci dan lapang.

Berikut deretan ucapan untuk rekan-rekan atau keluarga memasuki bulan suci Ramadan:

72 UCAPAN Mohon Maaf Lahir Batin, Sambut Bulan Ramadan 2024, Sucikan Hati Agar Ibadah Semakin Lancar
72 UCAPAN Mohon Maaf Lahir Batin, Sambut Bulan Ramadan 2024, Sucikan Hati Agar Ibadah Semakin Lancar (vecteezy)

1. Dalam gemuruh sujud yang melantun,
Sujud hati memohon ampunan,
Maafkanlah lahir dan batin,
Ramadan bersemi, khilaf kita hanyalah bayang.

2. Di bawah sinar rembulan, kita bersatu dalam doa,
Permohonan maaf mengalir dari jiwa yang hina,
Ramadan membawa kesempatan untuk memperbaiki,
Di lautan ampunan, mari bersatu menuntut ridha-Nya.

3. Dalam bulan yang suci, cinta bersemi di hati,
Mengalirkan permohonan maaf, lahir dan batin, bersama malam yang penuh khayalan,
Ramadan, kisah puitis yang mengharukan,
Di antara duka dan kebahagiaan, kita berdoa bersama.

4. Cahaya bulan Ramadan memantulkan keindahan ampunan,
Dalam riak yang tenang, permohonan maaf terukir di atas air,
Hatiku berbisik, memohon belas kasihan-Nya,
Ramadan, panggilan suci untuk kembali ke jalan yang benar.

5. Di sudut-sudut Ramadan yang sunyi,
Doa-doa memohon ampunan mengalun indah,
Maafkanlah segala khilaf dan dosa,
Dalam lautan rahmat, semoga kita semua tersucikan.

6. Ramadan membawa hikmah yang dalam,
Permohonan maaf terdengar dalam gemuruh dzikir,
Di antara sujud, kita menemukan kebesaran-Nya,
Ampuni dosa-dosa kami, Ya Rahman yang maha pengasih.

7. Dalam berkah Ramadan, hati membuka tabir,
Memohon ampunan dari Sang Pencipta,
Biarkanlah air mata mengalir, membersihkan dosa-dosa,
Di bawah cahaya bulan, kita berdoa dalam keheningan.

8. Bulan Ramadan datang dengan pesona yang agung,
Permohonan maaf terucap dalam kata-kata yang sungguh,
Ampunilah hamba-Mu yang lemah ini,
Di dalam rahmat-Mu, semoga kita semua tersucikan.

9. Dalam bulan Ramadan, hati merayu ampunan-Nya,
Permohonan maaf tercipta dalam bait-bait syair,
Bersujudlah kita, memohon ampunan-Nya yang tiada terkira, Ramadan, harapan baru bagi jiwa yang lelah.

10. Di dalam bulan penuh berkah ini,
Mengalirkan permohonan maaf, lahir dan batin, dalam irama indah,
Dalam pelukan rahmat-Nya, kita merajut kembali benang persaudaraan, Ramadan, panggilan suci untuk memperbaiki diri dan mendekat kepada-Nya.

11. “Ibarat roda yang berputar, tak terasa debu dan kerikil mengotori pula menggoresnya. Begitulah perjalanan hidup kita tak pernah luput dari berbagai kesalahan dan menjadi noda. Maka di bulan yang suci dan penuh rahmat ini, mari kita maksimalkan ibadah kita. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan.”

12. “Seluruh alam berdzikir menyambut bulan penuh berkah. Kemuliaan bulan seribu bulan. Saat Allah SWT. memberikan ampunan. Marhaban ya Ramadan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”

13. “Tiada kemenangan tanpa zikrullah. Tiada amal tanpa keikhlasan. Tiada ampunan tanpa maaf sesama. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa."

14. “Mengingat kata yang salah, hati yang berprasangka, janji yang terlupakan, sikap dan sifat yang menyakitkan, mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa."

15. “Gersang bumi tanpa hujan. Gersang akal tanpa ilmu. Gersang hati tanpa iman. Gersang jiwa tanpa amal. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa."

16. “Matahari berzikir, angin bertasbih dan pepohonan memuji keagungan-Mu. Semua menyambut datangnya bulan penuh berkah. Selamat datang bulan Ramadan, selamat beribadah puasa. Mohon maaf lahir dan batin.”

17. “Sebelum cahaya padam, sebelum hidup akan berakhir, sebelum pintu taubat tertutup dan sebelum Ramadan datang. Mohon maafkan lahir dan juga batin, Marhaban ya Ramadan.” 

18. “Tiada bulan seagung ini. Tiada bulan semulia ini. Tiada bulan seberkah ini. Ramadan penuh berkah dan maghfirah. Marhaban ya Ramadan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”

19. “Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan yang penuh dengan keindahan di dalamnya. Izinkan saya dan keluarga saya meminta maaf apabila telah berbuat salah kepada saudara sekalian. Tidak ada yang lebih mulia selain saling meminta maaf sebagai sesama Muslim. Marhaban ya Ramadan.”

20. “Jika semua harta adalah racun, maka zakatlah penawarnya. Jika seluruh umur adalah dosa, maka tobatlah obatnya. Jika seluruh bulan adalah noda, maka Ramadhan-lah pemutihnya. Mohon maaf lahir dan batin."

21. “Manusia memang kadang tak sadar diri, telah membuat sesamanya terluka hati. Hari ini, maafkanlah semua kesalahan dan dosa diri ini. Supaya kita memasuki bulan suci Ramadhan dengan hati yang bersih."

22. “Ramadhan adalah bulan yang mulia. Marilah saling memaafkan, baik kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Selamat menunaikan ibadah puasa."

23. “Jika hati seputih awan, jangan biarkan ia mendung. Jika hati seindah bulan, hiasi dengan senyuman. Selamat menyambut ibadah puasa. Mohon dimaafkan khilaf dan salah, lahiriah dan batiniah. Marhaban ya Ramadan.”

24. “Seiring terbenam mentari di akhir Sya’ban. Berganti menyambut Ramadan yang suci. Pesan ini sebagai ganti jabat tangan, untuk diucapkan. Marhaban ya Ramadan.”

25. “Kerinduan yang begitu mendalam akhirnya bisa terobati. Marhaban ya Ramadan. Selamat menjelang bulan suci Ramadan, bulan yang penuh dengan kebaikan. Sebelum memasuki bulan yang suci tersebut, saya (nama Mama) meminta maaf yang sedalam-dalamnya apabila telah berbuat salah kepada (penerima maaf). Tidak ada yang bisa saya lakukan selain meminta maaf atas segala salah tutur kata atau sikap saya selama ini.”

26. “Andai jemari tak sempat berjabat. Jika raga tak bisa bersua. Bila ada kata membekas luka. Semoga pintu maaf masih terbuka. Selamat menunaikan ibadah puasa."

27. ”Seiring terbenam mentari di akhir Sya’ban. Berganti menyambut Ramadan yang suci. Pesan ini sebagai ganti jabat tangan, untuk diucapkan. Marhaban ya Ramadan."

28. ”Dalam kerendahan hati, ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta, ada kekayaan jiwa. Hidup ini terasa indah jika ada maaf. Mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa."

29. ”Fajar Ramadan akan segera hadir menerangi dunia, selembar sutra menghapus noda. Sebening embun penyejuk kalbu, sucikan hati bersihkan jiwa di bulan yang suci. Selamat menunaikan ibadah puasa 1443 H. Semoga amal kita diterima Allah Ta’ala. Amin ya rabbal’alamin."

30. ”Air tidak selamanya jernih, demikian juga ucapanku. Salju tidak selamanya putih, demikian juga dengan hatiku. Langit tidak selamanya biru, begitu juga hidupku. Jalan tidak selalu lurus, demikian juga langkahku. Jika maaf tidak bisa didapat hari ini, untuk apa menunggu besok? Sementara jantung kita pun tidak selamanya berdetak. Marhaban ya Ramadhan, mohon maaf atas segala kesalahan dan khilaf. Selamat menunaikan ibadah puasa."

31. ”Tiada amal tanpa keikhlasan, tiada ampunan tanpa maaf dari sesama. Mohon maaf lahir bathin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat datang Ramadhan."

32. ”Setetes embun di pagi hari jatuh di atas bunga melati. Di bulan suci ini, inilah waktunya untuk memperbaiki diri. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa."

33. “Bulan suci Ramadhan sudah di depan mata, bulan yang penuh keberkahan, bulan yang penuh dengan ampunan. Perlu kesiapan mental yang matang dan kejernihan hati tuk menyambutnya. Sudilah kiranya, membuka pintu hati tuk menerima ucapan kami, Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin. Semoga kita diberi kekuatan dan keringanan dalam menjalankan ibadah shaum."

34. “Selembut embun dipagi hari, tengadah tangan sepuluh jari, ucapkan salam setulus hati, selamat menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan, mohon maafkan lahir dan juga batin."

35. “Seluruh alam berzikir menyambut bulan penuh berkah. Kemuliaan bulan seribu bulan. Saat Allah memberikan ampunan. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa."

36. ”Siang diisi kebaikan, malam belajar Al-Quran. Ramadhan jadi penerang, hati yang mulai remang-remang. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa."

37. “Tidak ada tindakan yang lebih bijaksana kepada sesama manusia selain meminta maaf atas semua kesalahannya. Kepada saudaraku sesama muslim, saya (nama Mama) meminta maaf atas dosa dan salah yang saya lakukan kepada (penerima maaf). Semoga di dalam bulan suci yang akan segera datang, kita selalu bersih dari segala perbuatan dosa dan maksiat.”

38. “Marhaban ya Ramadan. Bulan suci yang penuh keberkehan telah tiba. Segenap syukur kita panjatkan kepada Allah yang telah mengijinkan kita memasuki kembali bulan Ramadan yang telah berlalu tahun lalu. Mohon maaf lahir batin jika aku pribadi telah salah dalam tutur kata atau tingkah laku padamu.”

39. “Sebelum cahaya ilahi dipadamkan, sebelum langit runtuh, sebelum pintu taubat ditutup, sebelum malaikat menjemput, sebelum Ramadan tiba, mohon maaf lahir batin atas kesalahan yang pernah dilakukan. Marhaban ya Ramadan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”

40. ”Tak ada kata seindah zikir, tak ada bulan seindah Ramadan. Izinkan kedua tangan bersimpuh maaf untuk lisan yang tak terjaga, janji yang terabaikan, hati yang selalu berprasangka dan sikap yang pernah menyakitkan. Mohon maaf lahir batin. Selamat menunaikan ibadah puasa."

41. “Suamiku, aku minta maaf atas sikapku, ya. Aku sadar kamu telah berkorban banyak untukku. Aku pun bersyukur karena Allah telah mempersatukan kita dalam ikatan pernikahan. Selamat berpuasa, sayang. Semoga Allah senantiasa memberikanmu kesehatan.”

42. “Menjelang bulan Ramadan, izinkan aku mengucapkan maaf padamu, suamiku. Tanpa kusadari, jika ucapanku terkadang seperti pisau yang menyayat hati. Aku sadar akan kesalahanku. Aku ingin meminta maaf padamu, setulus cinta dan kelemahan hati.”

43. “Seakan mulut ini tak bisa berkata maaf yang tepat untukmu, teringat kesalahanku yang sudah terlalu besar, dan begitu banyak pula ucapan maaf yang kuberikan, tetapi tetap saja aku merasa bersalah dan melakukan kesalahan karena tingkahku yang konyol ini. Sebelum menjalani puasa alangkah baiknya untuk saling memaafkan. Mohon maaf lahir dan batin, sayang. Marhaban ya Ramadan.”

44. “Tak terasa bulan Ramadan akan tiba, izinkan aku minta maaf atas kesalahanku selama ini. Dari lubuk hati yang paling dalam, aku menyadari kesalahanku. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti hatimu. Selamat menunaikan ibadah puasa, sayang.”

45. “Seiring terbenamnya mentari di akhir Syaban, tibalah kini bulan Ramadhan. Pesan ini sebagai ganti jabat tangan, untuk memohon maaf dan kekhilafan. Marhaban ya Ramadhan."

46. ”Lidah memang mudah mengucapkan, namun hati yang terluka tidak mudah memaafkan. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maafkan atas ucapan yang menyakitkan."

47. “Rendahkan hati untuk turunkan segala emosi, dengan ini saya memohon maaf atas semua kesalahan yang pernah dilakukan. Semoga di bulan suci yang segera datang, hati pun bersih dari amarah dan dosa."

48. “Lihatlah bintang-bintang malam ini, mereka seolah berbisik: Aku minta maaf atas apa yang telah aku lakukan. Mohon maaf lahir dan batin ya, suamiku. Selamat menunaikan ibadah puasa.”

49. “Sebelum menjalankan puasa, sudah sepatutnya kita saling memaafkan. Permintaan maaf saja memang tidak artinya, dibandingkan dengan apa yang telah kau lakukan untukku. Namun, aku percaya, kamu memiliki hati yang tulus untuk memaafkanku, pengertian dan tentunya tidak akan membiarkan kebencian menghancurkan cinta kita. Selamat berpuasa, sayang!”

50. ”Bulan Ramadan sudah di depan mata. Tak lama lagi kita akan berjumpa. Siapkan hati untuk mendekatkan diri pada-Nya. Marhaban ya Ramadan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa."

51. “Dengan kerendahan hati serta ketinggian budi. Pada kemiskinan harta ada kekayaan jiwa. Hidup akan tentram damai kalau ada maaf. Taqabbalallahu minna wa mingkum.”

52. ”Saatnya membersihkan jiwa yang berjelaga, saatnya kembali kepada-Nya. Mensyukuri indahnya kemurahanNya. Saatnya merenungi diri bersama kita leburkan kekhilafan, dengan shaum dan amalan shalih dan keikhlasan dalam jiwa.”

53. “Lidah memang mudah untuk mengucapkan, namun hati yang terluka tidak mudah memaafkan. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maafkan atas ucapan yang menyakitkan."

54. “Sepuluh hari pertama bulan Ramadhan adalah fase pelimpahan rahmat bagi semua orang, 10 hari kedua merupakan fase pengampunan dari Allah, dan 10 hari ketiga adalah fase terbebas dari api neraka. Semoga kami bisa menjalani ibadah puasa ini sampai akhir nanti secara sempurna.”

55. “Hati yang terluka mungkin masih membekas, semoga di bulan suci ramadhan ini dapat dimaafkan, selamat menunaikan ibadah puasa.”

56. “Permintaan maaf adalah parfum yang indah, sehingga itu dapat mengubah momen paling menyenangkan menjadi hadiah yang ramah. Maka dari itu, mari saling memaafkan sebelum tiba bulan Ramadan agar puasa kita diwarnai dengan momen-momen indah. Selamat menunaikan ibadah puasa, suamiku.”

57. ”Selembut embun di pagi hari, tengadah tangan sepuluh jari, ucapkan salah setulus hati, mari kita bersama berbenah diri, di bulan Ramadhan yang suci. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”

58. “Hati yang terluka mungkin pernah membekas, semoga di bulan suci Ramadan ini dapat dimaafkan, apabila ada langkah membekas lara. Apabila lisan yang berucap tak indah menoreh luka. Dan apabila ada kata yang dusta, apabila ada tingkah yang tak menyenangkan. Mohon maafkan lahir dan bathin. Mari kita kembali kepadaNya. Marhaban ya Ramadan."

49. ”Bila ada langkah membekas lara, ada kata merangkai dusta, ada tingkah menoreh luka, Mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa."

60. ”Terselip khilaf pada canda, ada luka tergores pada tawa, terbelit pilu pada tingkah, tersinggung rasa dalam bicara. Mari kita saling memaafkan sebelum bulan suci Ramadan kita masuki. Semoga kita tetap setia dalam satu jalur, satu doa, satu tujuan: menggapai ridha Allah SWT."

61. “Marhaban ya Ramadan, pucuk selasih bertunas menjulang dahannya patah tolong benarkan. Puasa Ramadan kembali menjelang, salah dan khilaf mohon dimaafkan. Selamat menunaikan ibadah puasa."

62. “Bila hati saling terpaut, rasa cinta terjalin indah. Bila salah dan khilaf terjadi, mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa."

63. ”Semoga kelak kita dipertemukan oleh-Nya dalam ukhuwah pula. Amin. Maaf untuk semua kesalahan.” Seiring terbenam mentari di akhir Syaban. Tibalah kini bulan Ramadhan. Pesan ini sebagai ganti jabat tangan. Untuk mohonkan maaf dan kekhilafan. Marhaban ya Ramadhan.”

64. “Mengingat kata yang salah. Hati yang berprasangka. Janji yang terlupakan. Sikap dan sifat yang menyakitkan. Di hari ini izinkanlah aku mengucap, mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan."

65. “Siang diisi kebaikan, malam belajar Al-Qur’an. Ramadhan jadi penerang, hati yang mulai remang-remang. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”

66. “Marhaban ya Ramadhan, bulan suci penuh berkah telah tiba. Saatnya untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya, menjauhi keburukan, memperbanyak ibadah. Dengan segala kerendahan hati, mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa."

67. ”Manusia tak pernah lari dari salah dan khilaf, karena manusia tidaklah sempurna. Di bulan yang suci ini, marilah bermaafan. Agar tiada dendam dan dengki. Mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa."

68. ”Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Tak lama lagi kita akan berjumpa. Siapkan hati untuk mendekatkan diri pada-Nya. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”

69. ”Ramadhan adalah pembuktian cinta pada setiap ruang dan waktu yang berpuluh-puluh berlipat ganda. Ketundukan adalah cinta, kebajikan adalah cinta, derma adalah cinta, dan menata hidup lebih dewasa adalah cinta. Ramadhan, saat memberi makna istimewa pada cinta kita. Kita telah bersama dalam ukhuwah.”

70. ”Dalam kesakitan, teruji kesabaran. Dalam perjuangan, teruji keikhlasan. Dalam ukhuwah, teruji ketulusan. Dalam tawakal, teruji keyakinan. Hidup ini indah jika Allah menjadi tujuan. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa."

71. ”Tidak ada manusia yang terbebas dari dosa, dan tidak ada seorang pun yang terhindar dari salah. Menjelang Ramadhan, mari saling memaafkan dan berbagi kebaikan."

72. “Gersang bumi dikala tanpa hujan, pula gersang di hati tanpa adanya iman, gersang akal dikla tanpa ilmu, pula gersang di jiwa tanpa adanya amal. Selamat menyambut ibadah puasa, Marhaban ya Ramadan.”

Demikian 72 Ucapan atau Kata-kata Mohon Maaf Lahir dan Batin, Sambut Bulan Suci Ramadan 2024, Sucikan Hati Agar Ibadah Semakin Lancar. Anda juga bisa membagikan ucapan ini untuk teman, saudara, keluarga, bos hingga teman online di media sosial.

Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadan 1445 H, Tribunners.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved