Puisi
Kumpulan Puisi H B Jassin yang Bikin Haru
pada zaman kedudukan Jepang, karyanya juga dimuat di Djawa Baroe. Penasaran sebagus apa karyanya? Berikut karya puisi dari H. B Jassin.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM- Hans Bague Jassin atau dikenal sebagai H. B. Jassin merupakan seorang pengarang, penyunting cendikiawan muslim, dan kritikus sastra berkebangsaan Indonesia.
Beliau lahir di Gorontalo pada tanggal 31 Juli 1917.
Sebelum berkiprah di bidang kritikus sastra, Jassin sempat menulis puisi dan cerpen.
Pada zaman kolonial, karya-karyanya dimuat di Volksamanak, Pandji Poestaka, dan Poedjangga Baroe.
Tidak hanya itu, pada zaman kedudukan Jepang, karyanya juga dimuat di Djawa Baroe.
Penasaran sebagus apa karyanya? Berikut karya puisi dari H. B Jassin.
1. Cintaku, Buat Hatiku
Di atas sayap laguku, kubawakan
terbang cintaku,
Cintaku, buat hatiku
Ke sana, ke padang datar sungai
Gangga
Di sana ku tahu tempat yang indah;
Di sana ada taman bersemarak
kembang merah
Bermandi cahaya rembulan
Seroja rindukan adiknya sayang
Kembang violeta pacaran terkekeh-
kekeh
Memandang ke atas ke bintang-
bintang
Bunga mawar saling membisik
Dongeng-dongeng yang harum wangi
Rusa-rusa yang saleh, rusa-rusa yang
cerdik,
Melompat-lompat mendekat
memasang telinga
Dan nun di sana menderau air sungai
Yang suci
Di sana kita menyelam di bawah
naungan palma
Menghirup ketenangan serta asmara
Mimpikan impian yang serba bahagia.
Baca juga: Puisi Anjing Joko Pinurbo: Rumahku dijaga dua anjing cerdas anjing sungguhan
2. Doa
Di atas runtuhan lahir dan batin
Oleh gempa peperangan dunia
Dalam sedih dan duka dunia berjuang
Terlahir Negara Indonesia Merdeka
Semoga bangsa mulia sempurna
Senantiasa ingat kepada Tuhan
Penjelmaan lahir segala yang indah
Di dalam laku dan perbuatan
Ya Allah, berilah ilham yang suci abadi
Dalam pekerjaan bangsa kami
Turut membentuk perdamaian dunia
Manusia utama lahir dan batin
1945
Sumber: Darah Laut, Kumpulan cerita pendek dan puisi
3. Kesasar Di Dalam Pikiran
Pernah kubaca, manusia angkuh berkata:
“Akulah puncak segala yang sudah.
Dan mengandung segala yang datang.”
Sunglap kata, sunglap pikiran,
Ahli pikir, ahli penyair; pujangga-pujangga.
Semua mereka berputar-putar
Kesasar di dalam pikiran
Semua suara lah pernah kudengar,
Yang bodoh, yang bijaksana,
Yang bijaksana sebijaksananya,
Berpuluh abad sudah tuanya.
Tiada ubah-ubahnya,
Ah, membosankan belaka,
Permainan khayal bagi orang tiada bekerja,
Melupakan dunia yang nyata.
4. Ciptakan Dunia Bahagia
Alangkah rapuh badan manusia
Walau seabad hidup di dunia
Hanya sedetik di samudra masa,
Lebih lama waktu terasa
Lebih hebat menderita raga dan jiwa
Oleh dikacau nafsu kebendaan,
Di atas bumi sedang berputar
Hilangkan angkara murka
Ciptakan bahagia di stasiun antara
Dari keabadian ke keabadian
5. Selintas Kesan
Genderang berderam-deram
Sepatu berderap-derap,
Terompet meteret-tet-tet
Sorak manusia riuh gempita
Lihat mereka tegap dan gagah,
Arab, India, Tionghoa, dan Indonesia.
Berbaris rapat teguh bersatu,
Satu tujuan: Asia Raya!
Menderu melintas mesin udara,
Tamsil pelindung yang Maha Kuasa,
Atas rakyat berjuta-juta.
Seluruh Asia bangun berbangkit,
Melepaskan belenggu perbudakan Barat
Menuju Sinaran Matahari Terbit.
( MG Aulia Rachmah )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.