Cerita Relawan Perempuan Kemas 100 Bungkus Makanan untuk Etalase Nasi Gratis di Jogja
Cerita relawan perempuan dapur umum YRKSA membuat 100 nasi gratis setiap hari untuk dibagikan ke etalase-etalase nasi gratis yang ada di Yogyakarta
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Satu kebaikan selalu tumbuh di Yogyakarta, setiap hari.
Salah satunya konsep berbagi makanan yang ditaruh di etalase-etalase nasi gratis yang ada di Kota Yogyakarta atau Jogja
Konsep berbagi itu kemudian menggerakkan Yayasan Rumah Kasih Sekartaji Ayuwangi (YRKSA) membentuk Dapur Umum Perempuan Bergerak (DUPB) yang terletak di Jalan Mojo 4, Baciro, Kota Yogyakarta.
Biasanya, dapur umum hadir pada suatu momentum berkaitan dengan bencana atau kegentingan tertentu.
Namun, DUPB hadir setiap hari untuk membantu masyarakat, dengan memberdayakan perempuan relawan mengolah bahan pangan menjadi nasi bungkus.
“Mulanya ini dibentuk di bulan Agustus 2023 dan sampai sekarang, di tahun 2024 ini, gerakan perempuan relawan itu masih terus ada,” kata pendiri YRKSA, Sekartaji Ayu Wangi Purbapuri kepada Tribunjogja.com, Minggu (14/1/2024).
Perempuan relawan DUPB YRKSA itu mengolah bahan pangan menjadi masakan yang terdiri dari nasi, sayur dan protein.
Olahan masakan tersebut kemudian dikemas menjadi nasi bungkus yang didistribusikan pada etalase-etalase nasi gratis di kota Yogyakarta.
“Misi kami kegiatan kemanusiaan sekaligus memberi ruang bagi perempuan untuk berkarya dan aktualisasi diri dalam kemandirian ekonomi,” beber perempuan yang akrab disapa Artha itu.
Di dapur umum tersebut, para perempuan tak hanya meracik masakan, tapi juga mengelola manajemen dapur dan keuangannya secara mandiri.
“Jadi, mereka juga belajar untuk saling dukung sesama perempuan,” ungkapnya.
Baca juga: Rekomendasi Kuliner Jogja Bisa Tambah Nasi Gratis
Dengan slogan ‘Everyday Berkah : Berbagi Pangan untuk kKemanusiaan”, DUPB YRKSA rutin membagikan 100 nasi bungkus setiap hari.
Gerakan DUPB yang merupakan salah satu divisi bina karya wanita YRKSA.
Adapun pendanaan dapur ini didukung oleh kontribusi para donatur dengan berdonasi sebesar Rp5000/nasi bungkus.
Menurut Artha, donasi ini sebagai sarana bagi rakyat bantu rakyat dan diharap dapat menumbuhkan sikap saling peduli, demi terciptanya kehidupan yang lebih baik, sekaligus memberdayakan para perempuan relawan untuk mandiri secara ekonomi.
“Kami sangat terbantu, merasa lebih bermanfaat dan berdaya sebagai manusia yang saling bantu sesama,” ucap koordinator relawan DUPB YRKSA, Tathut.
Kegiatan ini berkaitan erat dengan semangat gotong royong sebagai salah satu esensi keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Oleh karena itu, setiap Kamis Pahing, para relawan DUPB YRKSA memasak dan berkegiatan dengan menggunakan busana adat Yogyakarta.
Penggunaan busana adat merupakan bentuk partisipasi memperingati hari weton berdirinya Kraton Yogyakarta.
“Pas Kamis 11 Januari lalu, kami juga menggelar bancakan weton Kraton Yogyakarta sebagai simbol kedamaian dan kemakmuran bagi masyarakat,” tutur dia.
Dalam perkembangannya, DUPB YRKSA berkomitmen untuk terus berbagi pangan demi kemanusiaan setiap hari dan kini menumbuhkan divisi baru yaitu divisi katering tanpa mengesampingkan tujuan awal.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
| Joko Triyanto Jadi Produsen Alat Jemparingan Besar dari Kulon Progo, Pasar hingga Mancanegara |
|
|---|
| Christiano Tarigan Ungkap Penyesalan dan Isi Hati: Saya Tak Lari, Saya Turun Menolong Korban |
|
|---|
| Terapis dan Pengguna Jasa di Bantul Tepergok dalam Kondisi Tanpa Busana |
|
|---|
| Sidang Pleidoi Kecelakaan Maut Palagan, Christiano Tarigan Kena Sanksi Sosial Kematian Argo Ericko |
|
|---|
| Muda, Kreatif, dan Peduli Lingkungan, Siswa Jogja Raih Penghargaan Nasional di AHM Best Student 2025 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.