Kronologi Dua Mobil Asal Bekasi Nyasar Masuk Perkebunan di Wonosobo

dua mobil yang berisi warga Bekasi yang tersesat di hutan Wonosobo pada Kamis (6/1/2024). mengandalkan Google Maps untuk navigasi

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
BPBD Kabupaten Wonosobo
Dua mobil tersesat di hutan Wonosobo, Jawa Tengah 

Tribunjogja.com Wonosobo - Pada kondisi tertentu menggunakan navigasi aplikasi peta seperti goole maps untuk menuju tujuan sangat membantu.

Namun pengendara sebaiknya tetap mengimbangi dengan bertanya ke warga ketika menemukan rute yang tidak sesuai dengan kendaaraan.

Sebab sudah banyak kasus pengguna aplikasi malah terjebak pada situasi yang sulit tersesat karena hanya mengandalkan peta digital.

Dua mobil tersesat di hutan Wonosobo, Jawa Tengah
Dua mobil tersesat di hutan Wonosobo, Jawa Tengah (BPBD Kabupaten Wonosobo)

Seperti yang dialami oleh dua mobil yang berisi warga Bekasi yang tersesat di hutan Wonosobo pada Kamis (6/1/2024).

Kejadian bermula saat wisatawan dari luar daerah ini hendak berlibur di Wonosobo dengan tujuan Dieng.

Karena tidak hafal dengan rute yang dilalui, para wisatawan itu mengandalkan Google Maps untuk navigasi menuju lokasi.

“Sesampainya di Desa Tlogojati Kecamatan Wonosobo, mobil masuk ke jalur perkebunan, dan mobil satu mengalami trouble ban selip, mobil dua mengalami pecah ban,” ucap Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo, Dudy Wardoyo, dikutip dari Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Kejadian yang menimpa warga asal Bekasi tersebut nyatanya juga sering dialami oleh pengguna aplikasi peta lainnya.

Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, hal utama yang harus dipersiapkan jika bepergian menggunakan aplikasi peta adalah mengecek terlebih dahulu rute yang disarankan.

“Bila akan menempuh perjalanan jauh dan mengandalkan aplikasi peta, H-1 sebelum keberangkatan pengemudi sebaiknya mempelajari dan melihat kondisi melalui foto lokasi yang tersedia di aplikasi,” ucap Marcell.

Kemudian, jangan lupa untuk update informasi melalui aplikasi peta yang ada saat istirahat.

“Ketika sudah di perjalanan dan sedang istirahat, lihat lagi rutenya, diarahkan ke mana. Kemudian bila rute yang disarankan berubah, segera pelajari lagi,” kata dia.

Lebih lanjut lagi, Marcell menyarankan, bila masuk ke daerah dengan sinyal yang minim, jangan andalkan aplikasi.

“Coba untuk bertanya arah dengan orang sekitar, agar tidak tersesat,” ucapnya.

Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menambahkan, aplikasi petunjuk jalan seperti Google Maps atau peta digital lainnya, sebaiknya digunakan pengemudi sebagai referensi saja.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved