Pemkab Bantul Kaji Kondisi Bencana Kekeringan

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul masih mengkaji kondisi bencana kekeringan untuk kemudian ditetapkan atau tidak ditetapkan status siaga bencana kekeringan.

"Musim hari ini kan unpredictable (tidak dapat diprediksi). Mestinya, Desember kemarin itu hujan, tetapi ternyata hujan turun tidak setiap hari," kata Bupati Bantul , Abdul Halim Muslih, kepada awak media, Kamis (4/1/2024).

Demikian pula dengan kondisi yang terjadi pada beberapa waktu terakhir ini.

Di mana, hujan yang turun dinilai tidak terjadi pada setiap hari.

Nantinya, pihaknya akan memonitoring, utamanya terhadap titik yang terdampak kekeringan dengan kondisi cuaca yang berlangsung dalam beberapa waktu ini.

Baca juga: Dilanda Hujan Disertai Angin Kencang, Sejumlah Pohon dan Tiang Listrik di Bantul Tumbang

"SK siaga kekeringan masih kami pelajari. Masih kah ada, daerah-daerah setelah beberapa kalo diguyur hujan ini mengalami kekeringan?" ucapnya.

"Kalau masih sedikit, bisa diatasi dengan dropping air, itu tidak perlu ada keputusan siaga darurat kekeringan. Tapi, kalau meluas ya perlu. Maka akan kami lihat laporan juga dari BPBD Bantul," imbuh Halim.

Diberitakan sebelumnya, BPBD Bantul tengah mengusulkan perpanjagan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul , Antoni Hutagaol, mengatakan, masa Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan itu akan diperpanjang sampai akhir Januari 2024. 

"Kondisi-kondisi itu terjadi karena pada saat ini, el nino masih berlangsung. Padahal, biasanya bulan November-Desember itu sudah dilanda hujan. Tapi, kemarin ini ternyata tidak," kata Antoni.( Tribunjogja.com )