Puisi Ajip Rosidi

Puisi Jeram Ajip Rosidi: Air beterjunan dalam jeram Buihnya memercik ke tebing tempat kami berbaring

Puisi Jeram Ajip Rosidi: Air beterjunan dalam jeram Buihnya memercik ke tebing tempat kami berbaring

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
zoom-inlihat foto Puisi Jeram Ajip Rosidi: Air beterjunan dalam jeram Buihnya memercik ke tebing tempat kami berbaring
net via wikipedia
Puisi Jeram Ajip Rosidi: Air beterjunan dalam jeram Buihnya memercik ke tebing tempat kami berbaring

Puisi Jeram Ajip Rosidi


Air beterjunan dalam jeram

Buihnya memercik ke tebing tempat kami berbaring

Dan ia mengelaikan kepala

Dengan mata meram terpejam

Atas tanganku yang mencari-cari

Arah manakah burung gagak hinggap

yang suaranya nyaring

Memecah ketenangan hutan

Sehabis hujan.

Air beterjunan dalam jeram

Jerom gemuruh dalam darahku

Dan dalam mimpi keabadian yang nyaman

Kubisikkan kata-kata bagaikan desir angin

Mengeringkan keringat atas kening

Sedang mataku memandang tak yakin

Air berbuih yang menghilir

Entah kapan 'kan tiba

Di muara

Air beterjunan dalam jeram

Kata-kata beterjunan dari mulutku

Sungai pun tahu arti muara

Yang tak sia-sia menunggu.

Burung gagak berteriak entah di mana

Dan ia bersenandung entah mengapa

Karena dalam kesesaatan tak terjawab tanya lama

Yang sudah lama hanya tanya: Hingga mana? Pabila?

Mau apa... ?

Dan dengan jari-jari gemetar

Kuyakinkan hatiku sendiri: Segalanya

Berlaku percuma serta sia-sia

Dan perempuan ini 'kan mati dalam kepingin

Karena angin hanya angin

Karena jeram beterjunan dalam diriku

Yang tak mengenal musim kemarau

Air beterjunan dalam jeram

Dan jeram beterjunan dalam darahku

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved