Puisi Sutan Takdir Alisjahbana

Puisi Aku dan Tuhanku Sutan Takdir Alisjahbana: Tuhan, Kau lahirkan aku tak pernah kuminta Dan aku

Puisi Aku dan Tuhanku Sutan Takdir Alisjahbana: Tuhan, Kau lahirkan aku tak pernah kuminta Dan aku

Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
zoom-inlihat foto Puisi Aku dan Tuhanku Sutan Takdir Alisjahbana: Tuhan, Kau lahirkan aku tak pernah kuminta Dan aku
net
Puisi Aku dan Tuhanku Sutan Takdir Alisjahbana: Tuhan, Kau lahirkan aku tak pernah kuminta Dan aku

Puisi Aku dan Tuhanku Sutan Takdir Alisjahbana


Tuhan, Kau lahirkan aku tak pernah kuminta

Dan aku tahu, sebelum aku Kau ciptakan

Berjuta tahun, tak berhingga lamanya

Engkau terus menerus mencipta berbagai ragam

Tuhan, pantaskah Engkau memberikan hidup sesingkat ini

Dari berjuta-juta tahun kemahakayaan-Mu

Setetes air dalam samudra tak bertepi

Alangkah kikirnya Engkau, dengan kemahakayaan-Mu

Dan Tuhanku, dalam hatikulah Engkau perkasa bersemayam

Bersyukur sepenuhnya akan kekayaan kemungkinan

Terus menerus limpah ruah Engkau curahkan

Meski kuinsyaf, kekecilan dekat dan kedaifanku

Di bawah kemahakuasaan-Mu, dalam kemahaluasan kerajaan-Mu

Dengan tenaga imajinasi Engkau limpahkan

Aku dapat mengikuti dan meniru permainan-Mu

Girang berkhayal dan mencipta berbagai ragam

Terpesona sendiri menikmati keindahan ciptaanku

Aahh, Tuhan

Dalam kepenuhan terliput kecerahan sinar cahaya-Mu

Menyerah kepada kebesaran dan kemuliaan kasih-mu

Aku, akan memakai kesanggupan dan kemungkinan

Sebanyak dan seluas itu Kau limpahkan kepadaku

Jauh mengatasi mahluk lain Kau cipatakan

Sebagai khalifah yang penuh menerima sinar cahaya-Mu

Dalam kemahaluasan kerajaan-Mu

Tak adalah pilihan, dari bersyukur dan bahagia,

bekerja dan mencipta

Dengan kecerahan kesadaran dan kepenuhan jiwa

Tidak tanggung tidak alang kepalang

Ya Allah Ya Rabbi

Sekelumit hidup yang Engkau hadiahkan

dalam kebesaran dan kedalaman kasih-Mu, tiada berwatas

akan kukembangkan, semarak, semekar-mekarnya

sampai saat terakhir nafasku Kau relakan

Ketika Engkau memanggilku kembali kehadirat-Mu

Ke dalam kegaiban rahasia keabadian-Mu

Dimana aku menyerah tulus sepenuh hati

Kepada keagungan kekudusan-Mu,

Cahaya segala cahaya

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved