Kasus KKB Papua Sandera Kapten Philips, Sudah 10 Bulan, Begini Kondisi Sang Pilot

Sudah sepuluh bulan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Penulis: Hari Susmayanti | Editor: Hari Susmayanti
istimewa/tribun papua
Senjata KKB Papua penyandera pilot Susi Air diduga buatan Pindad. Benarkah? 

TRIBUNJOGJA.COM, PAPUA - Sudah sepuluh bulan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Proses negosiasi yang dilakukan oleh pemerintah pun belum membuahkan hasil.

Sejak disandera pada 7 Februari 2023 lalu, keberadaan Philip Mark Merthens hingga saat ini belum diketahui.

Namun demikian, Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 memastikan kondisi warga negara Selandia Baru tersebut sehat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani.

Faizal menjelaskan, sampai saat ini KKB Papua memang masih menyandera Kpaten Philip.

Meski masih berada disandera KKB, pihak keamanan menurut Faizal terus berusaha untuk memantau kondisi pilot Susi Air tersebut.

"Kita kan terus melakukan pemetaan, terus melakukan update terkait keberadaan pilot, hal itu terus menerus kita lakukan.Sambil memastikan bahwa pilot dalam keadaan sehat, itu yang paling utama," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (5/12/2023), melansir dari Kompas.com.

Faizal mengungkapkan, informasi yang diterima pihaknya, kepastian Kapten Philip dalam kondisi sehat itu diterima dalam kurun waktu sepekan terakhir.

"Dalam beberapa minggu terakhir ini, paling tidak dalam satu minggu terakhir ada informasi pilot dalam keadaan sehat," cetusnya.

Baca juga: Cerita Pratu Sandy Ingin Melamar Kekasih di Jawa Tapi Tak Terwujud Karena Gugur Ditembak KKB Papua

Aparat keamanan sendiri masih memilih cara persuasif untuk membebaskan Kapten Philip.

Aparat keamanan tidak memilih cara representatif guna membebaskan warga Selandia Baru tersebut.

Upaya negosiasi pun terus dilakukan pemerintah melalui pemerintah daerah setempat.

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri kembai menekankan bahwa belum ada batas waktu untuk upaya negosiasi sehingga semua pihak diminta untuk terus bersabar.

"Kalau pilot yang disandera, kepolisian memberikan keleluasaan bagi keluarga dan beberapa tokoh serta pemerintah untuk bisa melakukan negosiasi ke dalam," kata dia.

Menurut dia, para negosiator diberikan ruang dan waktu seluas-luasnya untuk membujuk Egianus Kogoya untuk melepaskan Philip, walau penyanderaan sudah berlangsung selama 10 bulan.

Ia menjelaskan, untuk melakukan negosiasi, diperlukan kesabaran karena medan yang harus ditempuh cukup sulit dan tidak mudah untuk membuka ruang komunikasi dengan Egianus.

"Jadi pada prinsipnya kami menunggu hasil dan tidak perlu tergesa-gesa. Biarkan semua bekerja, tinggal tunggu waktunya saja,” kata Fakhiri.

Hal yang sama pun dikatakan Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani.

Tetapi ia mengaku tidak mencampuri upaya negosiasi karena hal itu dikoordinasi langsung oleh Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih.

Hanya saja ia menyebut bahwa upaya negosiasi tersebut masih berjalan baik dengan adanya perkembangan positif.

"Sampai sekarang, kebijakannya masih melakukan negosiasi, dalam hal ini negosiasi diinisiasi oleh Kapolda dan Pangdam, serta Pemda.

Dalam beberapa hari ini Pemda sedang melakukan pendekatan yang cukup intens dengan kelompok tersebut," tuturnya.

Sebagai informasi, Kapten Philip disandera oleh KKB Egianus Kogoya di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, pada 7 Februari 2023.

Sejak saat itu, Egianus kerap membawa sanderanya berkeliling Nduga hingga ke Kabupaten Lanny Jaya, dengan berjalan kaki.

Aparat keamanan masih berusaha melakukan negosiasi walau hingga kini Kapten Philip belum juga dibebaskan.

Sementara aparat melakukan penangkapan terhadap orang-orang yang diduga membantu Egianus Kogoya. Penangkapan pertama terjadi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, pada 7 September 2023. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved