Bangun 4 RTHP Baru, Pemkot Yogya Alokasikan Rp792 Juta dari APBD Perubahan 

Pemkot Yogyakarta kembali menggulirkan pembangunan 4 Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) di beberapa wilayah

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Hari Susmayanti
Dok. DLH Kota Yogya
Gambar tiga dimensi hasil akhir pembangunan RTHP Jopraban, Wirobrajan, Kota Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta kembali menggulirkan pembangunan 4 Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) di beberapa wilayah.

Tercatat, sampai dengan Mei 2023, sebanyak 53 RTHP telah terealisasi di Kota Yogyakarta, sebagai sarana aktivitas warga masyarakat.

Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Rina Aryati Nugraha, mengungkapkan, untuk tahun ini terdapat 4 proyek RTHP yang digarap instansinya.

Pekerjaan fisik tersebut, sepenuhnya menggunakan anggaran APBD Perubahan 2023, di mana sampai sejauh ini masih berproses.

"Jadi, di APBD Perubahan (2023) ada penambahan 4 ruang terbuka hijau publik. Semuanya pembangunan baru," katanya, Minggu (26/11/2023).

Keempatnya meliputi RTHP di tepi Sungai Widuri,  Wirobrajan dengan lahan seluas 251 meter persegi, lalu RTHP di Cokrodirjan Suryatmajan seluas 256 meter persegi, serta di Kampung Karanganyar Brontokusuman seluas 315 meter persegi. 

Kemudian, pembangunan tahap awal RTHP di bekas makam Jopraban di Wirobrajan, berupa penataan landscape seluas 400 meter persegi.

"Total anggaran untuk pembangunan 4 RTHP baru sekitar Rp792 juta, dari APBD Perubahan 2023 Kota Yogyakarta," tandas Rina.

Baca juga: Kronologi Kebakaran PT Samku Glove Indonesia, Satpam Sempat Dengar Suara Ledakan

Dijelaskannya, Pembangunan RTHP yang ditempuhnya kali ini mengedepankan fungsi ekologis, sehingga di dalamnya banyak bercokol vegetasi hijau seperti pohon-pohon, tanaman dan taman. 

Nantinya, fasilitas umum juga dibangun di RTHP itu, seperti pendopo yang dapat dijadikan sebagai ruang pertemuan, untuk fungsi sosial masyarakat. 

"Memang ruang terbuka yang baru dibangun ini konsepnya multifungsi. Tapi, yang diutamakan tetap fungsi ekologisnya," terangnya.

Ia mencontohkan, RTHP di Jopraban yang bakal ditanami beragam tanaman keras seperti pepohonan, perdu rendah, semak dan rumput untuk menunjang taman yang dibangun di lokasi tersebut.

Rencananya, DLH juga menggunakan tanaman langka, atau yang jarang ditanam di Kota Yogyakarta, untuk melestarikannya kembali.

"Misalnya duwet putih. Itu, kan, sudah jarang ditanam warga, kita coba hadirkan lagi. Dari segi estetika, kita perindah, karena di sana gersang," ujarnya.

Namun, Rina menyatakan, pembangunan RTHP Jopraban Wirobrajan terbagi dalam dua bagian, yaitu untuk pendopo yang dibangun Kelurahan Wirobrajan pada lahan sekitar 300 meter persegi dan sisanya digarap DLH Kota Yogyakarta. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved