Doa-doa Pendek Untuk Anak

TRIBUNJOGJA.COM - Doa Akhir Baik Bagi Seorang Muslim

Para muslim tahu bahwa doa yaitu senjata bagi umat muslim, betul tentunya kita perlu berdoa kepada Allah SWT sebagai amalan kita sebagai umat muslim.

maka doa umat muslim sebagai penghubung bagi kita umat muslim kepada Allah SWT, berikut doa agar meninggal dalam keadaan husnul khatimah dalam QS Al-Araf:126.

رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّتَوَفَّنَا مُسْلِمِيْنَ

Artinya:

“Ya Rabbi, limpakanlah kesabaran pada kami dan matikanlah kami dalam keadaan muslim (dengan berserah diri pada-Mu)”

umat muslim bermohon kepada Allah agar diberikan kesabaran dalam situasi dan kondisi apa pun.

maka kesabaran ini senantiasa sebagai persiapan kelak untuk mengahadapi siksaan yang akan dihadapi dan untuk kuatnya jiwa tetap teguh berdasarkan atas kebenaran sebagai keimanan umat muslim serta tak tersandung, tersungkur, dan masalah dalam keimanan seseorang umat muslim.

Doa Ampunan Kepada Allah SWT

HR Abu Dawud&Tirmidzi, dari Ibnu Umar

Artinya:

“Ya Rabbi, ampuni dan terimalah taubatku, sungguh engkau Maha Penerima taubat juga Maha Penyayang”

Doa meminta ampun kepada Allah SWT sang pencipta baiknya dilakukan setiap hari setelah melakukan ibadah wajib dan sunah.

untuk memohon atas dosa besar hingga dosa terkecil yang sudah diperbuat oleh kita.

manusia jauh dari sempurna dan senantiasa Allah SWT mengampuni dosa kita karena kita sudah berusaha sadar atas kesalahan yang sudah kita perbuat.

Doa Kedua Orang Tua dan Kaum Muslim

Artinya:

“Ya Allah, ampunilah aku, orang tuaku, dan seluruh umat muslimin dan muslimat baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia”

Alangkah baik kita sebagai umat muslim untuk saling mendoakan, mendoakan diri kita sendiri, orang tua, dan juga kaum muslim yang hidup dan yang telah tiada memohon ampunan kepada Allah SWT.

Doa Mengalami Situasi Kesulitan dan Merasakan Kecemasan

Artinya:

“Ya Allah, aku berlindung Pada-Mu dari kebingungan dan rasa sedih. Aku berlindung pada-Mu dari lemah dan malas. Aku berlindung Pada-Mu dari pengecut dan kikir. Dan aku juga berlindung Pada-Mu dari lilitan hutan dan kesewenag-wenangan manusia”

(MG Mas'ud An-nafi)