Cerita Petani Ngawi Rasakan Manfaat Tanam Padi Gamagora 7: Tumbuhnya Cepat, Rawatnya Mudah

Hal itu dilakukan agar pupuk yang disemprotkan lebih merata. Untuk lahan satu hektar tempat Gamagora 7 ditanam di Ngawi, perlu waktu 15-20 menit menyemprot pupuk pakai drone.

“Kalau pakai drone ini, lebih efektif dan semprotannya lebih merata,” kata Aris Indrayana, Operator Drone Agri Sparta yang menyemprotkan pupuk ke satu hektar lahan itu.

Dijelaskan Aris, dia akan membuat jalur terbang dari aplikasi yang ada, menyiapkan pupuk dan menyemprotnya ke padi-padi yang ada.

“Misalnya, satu hektar ini kita butuh air sekitar 100 liter. Per hektar, bisa kita atur lagi, mau disemprot kencang atau kabutan. Sesuai dengan aplikasi pupuk yang akan kita pakai,” ucapnya.

Drone berjenis DJI Agras T40 itu mampu membawa 40 liter cairan pupuk.

Pupuk yang digunakan beragam, mulai dari granul hingga cairan.

"Semua jenis pupuk cair bisa, pupuk granul hampir semua juga bisa. Urea, Nitrea, KCL, nanti kita campur kita mix nanti kita masukan di tempat," ungkap dia.

Aris memastikan, drone tersebut tidak dipakai sembarang orang dan hanya mereka yang telah telah memiliki lisensi dari Kementerian Perhubungan.


“Semprotan pupuk dengan drone ini juga gak bisa dilakukan dengan jarak terlalu dekat. Khawatirnya, kalau padi yang telah menghasilkan bunga, akan rontok kena hempasan angin rone,” beber Aris.

Namun, jika drone diterbangakn terlalu tinggi, cairannya juga dikhawatirkan hilang semua.


Maka, jarak idealnya, menurut dia adalah tiga meter.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )