Festival Karawitan
Jaksa dan Para Dosen Ikuti Festival Karawitan Fakultas Filsafat UGM
Jaksa dan Para Dosen Ikuti Festival Karawitan #4 Fakultas Filsafat UGM
Penulis: Yudha Kristiawan | Editor: Yudha Kristiawan
Laporan Reporter Tribun Jogja Yudha Kristiawan
TRIBUNJOGJA.COM - Festival Karawitan kembali digelar oleh Fakultas Filsafat UGM dalam rangka peringatan dies natalis ke 56 tahun ini. Festival ini digelar hari ini, Rabu (25/10/2023), dengan menghadirkan 24 grup karawitan dari DIY dan sekitarnya.
Ketua Panitia Festival Karawitan Fakultas Filsafat UGM, Dr. Sartini menuturkan, festival ini adalah yang ke empat kali digelar. Pertama kali diadakan pada tahun 2017, lalu tahun 2018 dan sempat berhenti beberapa tahun lantaran pandemi, baru kemudian dilanjutkan lagi pada tahun 2022 dan terbaru 2023.
"Tema Festival Karawitan tahun ini adalah Nguri uri kabudayan jawi. Kami berharap semakin banyak masyarakat yang mengenal lalu memainkan alat musik gamelan untuk kesenian karawitan. Tahun ini kembali kami siarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Fakultas Filsafat UGM, sehingga bisa dinikmati masyarakat luas," ujar Sartini saat ditemui di sela acara.
Adapun grup karawitan yang tampil di antaranya grup karawitan Adhyaksa Cipta Laras dari Kejaksaan Tinggi DIY, Prasasti dari Sastra Inggris FIB UGM, Sato Laras dari FKH UGM, Sekar Laras dari FEB UGM, Philosvara dari Filsafat UGM dan Sekar Manggis dari alumni SMAN 1 Purworejo.

Beberapa grup karawitan yang tampil tak hanya membawakan tembang saja, namun juga menampilkan seni tari, seperti yang ditampilkan grup karawitan Philosvara dari Fakultas Filsafat UGM.
Festival karawitan ini berlangsung selama satu hari penuh dari pagi hingga malam hari. Selain festival karawitan, juga turut diselenggarakan pameran batik dan makanan tradisional.
Dikesempatan yang sama, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian, Kerjasama & Alumni Fakultas Filsafat UGM, Dr. Iva Ariani menyampaikan bahwa festival karawitan ini mendapatkan apresiasi positif dari masyarakat yang ditunjukkan dengan semakin tingginya antusias grup karawitan di Yogyakarta yang mengikuti festival ini.
"Karawitan sebagai budaya di Indonesia menjadi bagian pendidikan budi pekerti dan memantapkan nilai-nilai kearifan lokal. Pengaruh teknologi dan arus globalisasi yang begitu kuat semakin mengikis nilai kearifan lokal masyarakat. Hal tersebut mendorong Fakultas Filsafat UGM yang memiliki visi mengembangkan filsafat nusantara untuk menghangatkan kembali dan melestarikan budaya Indonesia salah satunya melalui alat musik gamelan untuk karawitan," kata Iva. (yud)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.