Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 21 Oktober 2023: Total Keluarkan 22 Guguran Lava Pijar Pagi Ini

Gunung Merapi terpantau mengeluarkan 19 kali guguran lava pijar ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter, Sabtu (21/10/2023).

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Almurfi Syofyan
Penampakan Gunung Merapi dari Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi terpantau mengeluarkan 19 kali guguran lava pijar ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter, Sabtu (21/10/2023).

Selain itu teramati 3 kali guguran lava pijar ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter.

Hal ini berdasarkan pengamatan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pukul 00:00 - 06:00 WIB.

Baca juga: Resmi Dibuka, Korea Indonesia Film Festival 2023 Hadir di Empat Kota Besar Indonesia

Secara meteorologi cuaca berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 17-20 °C, kelembaban udara 62-91.8 persen, dan tekanan udara 874.8-919 mmHg.

Visual gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25 m di atas puncak kawah.

Kegempaan guguran (Jumlah : 33, Amplitudo : 3-27 mm, Durasi : 32.48-159.8 detik).

Hybrid/Fase Banyak (Jumlah : 91, Amplitudo : 3-14 mm, S-P : 0.5-0.6 detik, Durasi : 6.8-12.3 detik).

Tingkat aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved