Separator Diduga Jadi Pemicu Kecelakaan di Ring Road, Dirlantas Polda DIY Beberkan Faktanya

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Direktorat Lalu lintas (Ditlantas) Polda DIY membeberkan sejumlah alasan mengapa jalur Ringroad di wilayah DI Yogyakarta kerap memakan korban.

Berdasarkan kajian yang dilakukan Ditlantas Polda DIY, keberadaan separator atau pembatas jalan antara jalur cepat dengan jalur lambat ring road Yogyakarta menjadi salah satu pemicu terjadinya kecelakaan fatal.

Dirlantas Polda DIY, Kombes Pol Alfian Nurrizal, mengatakan perlu dilakukan uji coba menghilangkan separator jalan agar akses kendaraan roda empat dapat melaju tanpa ada hambatan.

Pasalnya dalam beberapa kasus kecelakaan di ring road Yogyakarta, seringkali diawali dari kendaraan sepeda motor yang berpindah jalur pantaran ingin memutar arah melalui tikungan U turn (putar balik).

"Sementara di jalur cepat dari belakangnya itu ada mobil melaju kencang, ketika ada motor yang nyebrang dan tiba-tiba serong, itu mobil akan rem mendadak. Nah, ini yang menjadikan sangat fatal," katanya, Senin (16/10/2023).

Dari kajian tersebut, Ditlantas Polda berencana untuk mengumpulkan seluruh instansi yang tergabung dalam forum lalu lintas guna membahas perlunya menghilangkan separator jalan ring road Yogyakarta.

"Ini menjadi pekerjaan bersama, kami berencana mendiskusikan kajian ini dengan forum lalu lintas. Cukup sulit karena ring road ini kan jalan nasional," tuturnya.

Selain karena faktor kondisi jalan, beberapa penyebab kecelakaan di ring road Yogyakarta juga dapat dikarenakan adanya kelalaian pengguna jalan.

Sebab itu pihaknya mengimbau masyarakat tetap berhati-hati saat berkendara terutama di jalur ring road Yogyakarta.

"Kami minta masyarakat juga berhati-hati saat berkendara, harus fokus agar tetap selamat," jelasnya.

Alfian menambahkan, upaya menghilangkan separator di jalur ring road ini sebagai langkah mengurangi angka kecelakaan yang ada di DIY.

"Kami perlu melakukan itu karena analisa kami kecelakaan di ring road ini penyebab salah satunya keberadaan separator," tutup Dirlantas. (*)