Cafe Racer, Motor Anak Muda yang Bergaya Racing
Modifikasi sepeda motor saat ini sudah menjadi gaya hidup, terutama untuk kalangan anak muda. Dan gaya cafe racer banyak digandrungi
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Modifikasi sepeda motor saat ini sudah menjadi gaya hidup, terutama untuk kalangan anak muda. Dan gaya cafe racer banyak digandrungi para pecinta otomotif.
Cafe Racer adalah salah satu jenis atau gaya motor custom dari Inggris, yang menggabungkan motor jalanan sekaligus motor balap.
Jenis motor ini pertama kali muncul pada 1950-an
Salah satu builder motor cafe racer adalah Valerian Fediosa Yustanto (20).
Mahasiswa UGM asal Semarang ini membangun gaya cafe racer dengan bahan dari Suzuki Thunder GSX 2005 250 CC.
Baca juga: Kalah dari PSIM Yogyakarta, Pelatih Nusantara United Sebut 2 Gol Cepat Bikin Situasi Sulit
“Saya buat cafe racer, karena menurut saya gaya ini lebih anak muda dibanding style yang lain, misal japstyle, chopper atau bobber, yang lebih terkesan untuk pria dewasa,” kata pemuda yang akrab disapa Ale ini.
Sedangkan cafe racer sesuai sejarahnya adalah tunggangan untuk anak muda, yang doyan nongkrong di kafe, tapi tetap ingin bergaya seperti pembalap.
Adapun ciri khas dari gaya ini adalah buntu tawon (hornet) yang terpasang di bagian belakang, yang menyempurnakan single seater, jok wajib untuk meng-custom motor ini.
Cafe Racer sebenarnya diperuntukan untuk kecepatan dibandingkan kenyamanan berkendara.
Dengan stang clubman atau bisa juga dengan stang jepit, membuat posisi berkendara merunduk layaknya pembalap, sehingga motor jenis ini tidak cocok untuk berkendara jarak jauh (touring).
“Motor ini saya pakai sejak kelas 11 SMA, memang pegel di bahu dan pinggang, apalagi jarak rumah ke sekolah juga jauh, jadi kalau pegel ya tinggal peregangan saja saat berhenti di lampu merah," katanya.
Maka dari itu, tangki bahan bakar pun dibuat ramping dan memanjang, untuk membuat nyaman saat berkendara.
Motor modifnya semakin unik karena ia menggunakan bahan dari mesin Thunder GSX 2005.
Motor jenis ini memiliki mesin 250 cc SOHC satu silinder dengan dua header knalpot. Hal tersebut membuat mesin ini terlihat lebih kekar dengan ‘moge look’.
“Motor ini terlihat dua silinder, padahal cuma satu silinder. Kenalpot saya bikin dua, tak mengurangi performa tapi tampilan jadi lebih unik,” ungkapnya.
Trend Cafe Racer
Lebih lanjut Ale mengatakan bahwa gaya cafe racer banyak disukai oleh anak muda. Tak dipungkiri, hal tersebut lantaran saat ini banyak bengkel custom yang jualan di sosial media, dan mayoritas menjual motor modif bergaya cafe racer, japstyle dan bobber. Motor-motor ringkas namun tetap bergaya.
“Gaya ini jadi trend di media sosial sehingga jadi checklist untuk anak muda. Bukan gaya motor-motor besar seperti harley yang cenderung bapak-bapak dan yang tajir-tajir,” katanya.
“Kalau anak muda terkesan menyukai racing jadi gaya ini juga cepat berkembang di kalangan anak muda,” imbuhnya.
Hanya dengan modal uang Rp 14 juta hingga Rp 18 juta, kini kita bisa langsung mengendarai motor ‘jadi’ bergaya cafe racer, tanpa memusingkan harus modif ini itu lagi.
Namun demikian, Ale menyatakan bahwa modifikasi motor itu tergantung masing-masing orang. Ada yang ingin beli langsung jadi, dan sebagian lainnya ingin menikmati berproses memodifikasi motor tahap demi tahap yang tentu saja menyesuaikan kebutuhan dan budget yang ada.
Ia sendiri sudah dua kali merombak motornya, dan jika diperhitungkan sudah mengeluarkan dana sekitar Rp 25 juta.(nto)
Bengkel dan Komunitas Mobil Tua Ikuti Diskusi Pemecahan Masalah Pewarnaan Modifikasi Kendaraan |
![]() |
---|
Astra Motor Yogyakarta Edukasi Konsumen Tentang Pentingnya Oli Gardan |
![]() |
---|
Tahun Ajaran Baru, Pengiriman Sepeda Motor ke Jogja dan Sekitarnya Meningkat 7-11 Persen |
![]() |
---|
Penyegaran Fitur dan Tampilan Hadir di Honda Forza Terbaru |
![]() |
---|
Asyik Main Korek Api, Bocah di Berbah Tak Sengaja Bakar Sepeda Motor Orang Tuanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.