Kata Kata Mutiara

25 Kutipan Kata-kata Mutiara Penuh Makna di Novel 'Kata' Karya Rintik Sedu

Siapa yang tak kenal dengan penulis populer Rintik Sedu? Inilah beberapa kutipan penuh makna di dalam novel best sellernya yang berjudul "Kata".

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribunnews.com
25 Kutipan Kata-kata Mutiara Penuh Makna di Novel 'Kata' Karya Rintik Sedu 

TRIBUNJOGJA.COM - Nadhifa Allya Tsana atau sering disapa Rintik Sedu yang menjadi nama penanya adalah seorang penulis muda yang menghasilkan banyak karya populer.

Novel yang pernah diterbitkannya selalu menduduki peringkat best seller.

Bahkan beberapa bukunya telah diadaptasi menjadi film yang tak kalah populer.

Karya-karyanya sangat digandrungi oleh remaja masa kini karena ceritanya terkesan relate dengan kehidupan remaja saat ini.

Lewat buku-bukunya seperti buku seri Geez and And dan Kata, Rintik Sedu menggambarkan kehidupan remaja yang penuh dengan drama percintaan, patah hati, perpisahan, dan masalah kehidupan.

Baca juga: 10 Kalimat Mutiara Jalaludin Rumi yang Related Buat Kamu

Bahkan di beberapa adegan cerita diambil dari pengalaman hidupnya sendiri. Oleh karena itu, seluruh adegan dalam novel terasa sangat hidup.

Tak lupa, novel-novelnya sangat menarik karena dibangun dengan kata-kata dan kutipan yang indah, romantis, dan penuh makna.

Salah satu novel karya Rintik Sedu yang kaya akan kutipan manis dan dipenuhi dengan diksi-diksi indah adalah novel berjudul Kata yang diterbitkan oleh Gagas Media pada tahun 2018.

Berikut ini beberapa kutipan-kutipan dalam novel Kata yang penuh makna.

1. "Tidak apa-apa, aku akan tetap mencintaimu. Karena aku nggak takut kehilanganmu, Ta. Kita dilahirkan saja untuk menemui kematian, lalu untuk apa aku diam saja membuat hatiku jadi barang tak berguna hanya karena aku takut untuk mengambil risiko?"

2. "Kalau jatuh cinta denganmu adalah sebuah kebodohan, maka untuk pertama aku bangga jadi orang bodoh."

3. "Kura-kura itu makhluk paling beruntung di muka bumi. Jalan mereka lambat seolah sedang mencuri kenangan. Mereka bisa mencuri waktu lebih lama. Mereka gak pernah lomba menjadi juara. Mereka sudah cukup bahagia dengan langkah lambat yang mereka punya."

4. "Kamu memberi luka di waktu yang tidak tepat, Nug."

5. "Manusia dilahirkan lewat pertemuan untuk menghasilkan pelajaran dan kenangan."

6. "Seseorang yang tulus menyayangi tidak akan pernah kecewa kalau perasaannya tidak dibalas."

7. "Aku memeluk seseorang yang merindukan pelukan yang lain, aku memeluk seseorang yang membutuhkan orang yang bukan aku. Aku harus berjuang untuk menyembuhkan hatinya yang patah, walau hatinya takkan pernah untukku. Dan selagi detik terus berjalan, pelukan itu perlahan menusukku."

8. "Kamu tahu, aku tidak suka minta maaf. Karena sesuatu yang berusaha untuk dimaafkan tujuannya untuk diulang lagi."

9. "Sebagian orang memilih menyimpan sendiri ceritanya bukan akrena tak punya kawan, tapi karena ia tahun mereka cuma bisa mendengarkan bukan merasakan."

10. "Akan ada satu orang yang membuatmu jatuh cinta tanpa sebab, tanpa alasan, juga tanpa pertanyaan. Akan ada satu orang yang membuatmu belajar bahwa cinta bisa datang di waktu yang lama, di waktu yang singkat, juga di waktu yang tepat."

11."Nugraha mengajarkanku bahwa cinta tak melulu tentang seseorang yang kita inginkan. Cinta butuh lebih dari itu. Cinta adalah tentang seseorang yang kita butuhkan."

12."Biru juga mengajarkanku sesuautu, tentang dua pendaki yang cuma mendaki sampai puncak gunung, tapi tak bisa pulang bersama. Cinta tak perlu memiliki karena ujung dari rasa sayang bukan kepemilikan, tapi keikhlasan."

13. "Kenangan itu seperti bayang-bayang, yang kelihatan tak ada, tapi selalu mengikuti. Kita tak bisa lari dari bayang-bayang. kita akan selalu hidup dengannya. Namun, kita bisa memilih, antara tenggelam pada bayang-bayang, atau hidup pada kenyataan yang jelas nyata ada di depan."

14. "Aku memang enggak mau pulang. Pergi, kan, bukan berarti menginggalkan, Ta."

15. "Bahkan yang mati tidak pernah musnah dari bumi, Binta."

16. "Andai bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan mengambil risiko, mengorbankan perasaanku. Namun, semua ini diluar kendaliku."

17."Cinta adalah tentang seseorang yang kita butuhkan."

18."Ketika kita benar-benar menyayangi seseorang, yang kita butuhkan hanya melihatnya bahagia. Itu sudah cukup."

19. "Bertahan itu bukan pilihan, tapi keyakinan."

20. "Jani, realita itu bukan tentang kemungkinan, tapi kepastian. Kamu atau sudah sejak lama aku ingin kamu berhneti memungkinkan sesuatu. Apa yang ada di depan matamu sekarang adalah sesuatu yang pasti."

21. "Dengar, beberapa orang dititipkan Tuhan masuk ke dalam dunia kita bukan untuk singgah, bukan untuk menetap, tapi untuk menitipkan pelajaran kemudian kembali hilang."

22. "Cinta itu menghidupkan dan bisa mematikan. Hati-hati boleh tapi juga jangan terlalu hati-hati. Hidup tanpa resiko itu kurang hidup namanya."

23. "Bagaimana kalau aku yang pergi? Bagaimana kalau aku yang tiba-tiba hilang?"

24. "Aku terima apapun yang ada pada dirimu, duniamu, semua yang menyangkut tentangmu. Aku menerima itu, Ta. Walau aku tau duniamu dan hatimu tidak mudah menerimaku. Tapi seperti yang kukatakan waktu itu, aku akan selalu memberimu waktu."

25. "Kita berjarak bukan berarti kita berjauhan, Jani. AKu masih di bumi dan selama itu pula jarak takkan pernah berarti apa-apa."


Selain mengandung kutipan-kutipan yang penuh makna, novel Kata karya Rintik Sedu ini juga menyelipkan puisi-puisi romantis sebagai pemanis cerita.

Langit yang Separuh Utuh

Jingga itu pergi
Membawa tubuh seorang laki-laki yang terlanjur menyatu dalam diri
Lelaki itu tak pernah kembali
Ia menjelma menjadi bayang-bayang yang tak bisa datang dan pulang

Bersamanya, kata lelaki itu sambil menghisap rokok kreteknya,
adalah tiket sekali jalan
Bersamanya aku tak akan pulang
karena aku sudah pulang, katanya llau mendaki bukit tinggi untuk membawa pulang bintang-bintang

Bersamanya, ucapnya semakin tak mampu bersua
Bersamanya aku pulang, telah pulang
Jingga pergi, telah pergi
Aku menyuruhnya pergi

Kau tahu?
jingga dan lelaki itu sama-sama tak pernah kembali

(MG Lia Ika Agustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved