Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 7 Oktober 2023: Keluarkan 6 Kali Guguran Lava

Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY teramati enam kali mengeluarkan guguran lava pada Sabtu (7/10/2023).

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
unsplash.com
Gunung Merapi, Indonesia 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY teramati enam kali mengeluarkan guguran lava pada Sabtu (7/10/2023).

Hal itu berdasarkan pengamatan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), pukul 00.00-06.00 WIB.

"Hari ini, teramati empat kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter (m)," kata Ahmad Sopari, Penyusun Laporan. 

Baca juga: INFO Cuaca Panas di Jogja, Sleman, Bantul, Gunungkidul dan Kulon Progo Hari Ini Sabtu 7 Oktober 2023

Dalam kurun waktu yang sama, aktivitas kegempaan tercatat 28 kali guguran dengan amplitudo: 3 - 27 milimeter (mm) dan durasi 29.8 - 137.04 detik. 

Kemudian, hybrid atau fase banyak sejumlah 77, amplitudo: 3 - 11 mm, S-P: 0.4 - 0.6 detik dengan durasi 5.84 - 8.84 detik. 

Berdasarkan pengamatan meteorologi, cuacanya cerah. Angin bertiup tenang ke arah timur, suhu udara 15.9 - 19 derajat celcius dengan kelembapan udara 65 - 96.9 persen dan tekanan udara 874.6 - 921.3 mmHg. 

Sedangkan secara visual, Gunung Merapi terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 300 meter di atas puncak kawah. 

"Hingga saat ini, tingkat aktivitas di Gunung Merapi level III atau siaga," ucapnya. 

Saat ini, potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi sekaligus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (scp)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved