Loncat dari Tower di Bantul
Warga Kretek Lakukan Tabur Bunga di Tower Kretek
Pelaksanaan tabur bunga dilakukan untuk mensterilkan lokasi kejadian sehingga tidak ada lagi orang yang melakukan tindakan serupa.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Aksi mengakhiri hidup dari tower jaringan telekomunikasi di Padukuhan Tegalsari, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul , DI Yogyakarta, membuat heboh masyarakat setempat.
Aksi itu dilakukan oleh warga Padukuhan Pangkah, Kalurahan Tirtosari, Kapanewon Kretek berinisial OA (26) pada Selasa (3/10/2023) sekitar pukul 13.30 WIB.
Berdasarkan pantauan Tribunjogja.com , usai kejadian tersebut berlangsung atau tepat pukul 17.14 WIB, sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian menggelar doa dan tabur bunga.
"Kami memberikan doa kepada yang bersangkutan agar amal ibadahnya diterima di sisi-Nya. Kami ingin, jenazah korban itu (OA) bisa tenang dan bahagia di alam sana," kata Rohis Padukuhan Tegalsari, Sunarya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Jagat Maya Dihebohkan Dugaan Aksi Nekat Mengakhiri Hidup, Loncat dari Tower di Bantul
Tidak hanya itu saja, maksud dari pemberian doa tersebut untuk meminta ampun atas kesalahan jenazah korban OA semasa hidupnya.
Kemudian, pelaksanaan tabur bunga dilakukan untuk mensterilkan lokasi kejadian. Sehingga, tidak ada lagi orang yang melakukan tindakan serupa.
Pelaksanaan tabur bunga itu, dilakukan oleh Ketua RT 47, Padukuhan Tegalsari, bersama sejumlah tokoh masyarakat berkepentingan.
Ketua RT 47, Padukuhan Tegasari, Suwarna, mengatakan, untuk minimalisasi kejadian yang serupa, di tempat kejadian perkara itu juga sempat dilakukan bersih-bersih dan penyiraman di sekelilingnya.
"Itu sebagai simbolisasi agar tidak ada lagi kejadian serupa. Jadi tempat itu diharapkan kembali aman seperti sebelumnya," pintanya.
Suwarna pun sempat menceritakan sedikit informasi mengenai aksi mengakhiri hidup yang dilakukan oleh korban OA.
"Beliau ini (korban OA) punya gangguan kejiwaan. Tadinya, beliau diperiksakan ke Puskesmas setempat dan akan diantar pulang oleh pihak Puskesmas menggunakan sepeda motor," jelasnya.
"Enggak tahunya, beliau loncat dari sepeda motor langsung manjat pager di tower. Padahal atas pager itu sudah dikasih kawat, tapi ada celah sedikit yang enggak dikasih kawat dan itu jadi jalan yang dilalui oleh beliau," imbuh Suwarna.
Baca juga: Kesaksian Warga saat Peristiwa Pria Loncat dari Tower di Kretek Bantul
Selanjutnya, korban langsung memanjat tower tersebut dan tidak lama kemudian jatuh serta meninggal dunia.
"Saya saat itu juga dengar suara teriakan. Tapi saya enggak tahu kalau di sana ada orang mengakhiri hidup. Saya kira anak-anak atau tetangga lagi main burung merpati," jelasnya.
"Rumah saya sama lokasi kejadian jaraknya sekitar 100 meter. Ketika tahu itu ternyata ada orang mengakhiri hidup saya langsung datang. Padahal posisi saya lagi kerja di rumah," lanjut dia.
Pihaknya pun menyayangkan kejadian tersebut dan berpesan kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan mental sesama anggota keluarga.
"Beliau (korban OA) bukan warga kami. Beliau warga tetangga kami. Ya saya harap, dengan adanya kejadian itu masyarakat lebih peduli lagi kepada sesama anggota keluarganya," tandasnya.( Tribunjogja.com )
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.