Pria Loncat dari Tower di Bantul
Kesaksian Warga saat Peristiwa Pria Loncat dari Tower di Kretek Bantul
Seorang saksi mata, Dian, menceritakan peristiwa seorang pria yang melompat dari sebuah tower yang ada di Kretek, Bantul.
Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Muhammad Fatoni
Disclaimer: Informasi ini bukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Jika mengalami tanda-tanda depresi dengan kecenderungan pemikiran untuk mengakhiri hidup, sebaiknya segera melakukan konsultasi ke psikolog, psikiater, atau pihak-pihak terkait.
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Seorang warga Padukuhan Tegalsari, Dian, menceritakan peristiwa seorang pria yang melompat dari sebuah tower yang ada di Kretek, Bantul.
Saat peristiwa itu terjadi, Dian mengaku sedang berada di rumah dan sempat melihat kondisi korban.
Sebelumnya diberitakan, seorang laki-laki berinisial OA (26) nekat memanjat sebuah tower jaringan telekomunikasi di Padukuhan Tegalsari, Kalurahan Donotirto, Kapanewon Kretek, Bantul, Selasa (3/10/2023).
Pria tersebut kemudian melompat hingga akhirnya membuatnya meninggal dunia.
Menurut kesaksian Dian, saat kejadian itu berlangsung, dia awalnya berada di dalam rumah.
"Saya saat itu sedang di dalam rumah. Tiba-tiba ada orang teriak-teriak, saya kira itu pemilik rumah yang saya kontrak," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Jagat Maya Dihebohkan Dugaan Aksi Nekat Mengakhiri Hidup, Loncat dari Tower di Bantul
Ia pun mengecek sumber suara itu dan mengetahui ada sekitar enam orang yang sedang merapat di lokasi dan membantu menangani OA.
"Waktu saya keluar rumah, orang itu (korban OA) belum meninggal. Dia posisinya lagi di tower sambil berayun-ayun," ungkapnya.
"Terus, saya ngabarin ke tetangga saya untuk hubungi polisi. Tapi, polisi belum sampai tiba-tiba orang itu (korban OA) jatuh," sambung Dian.
Mengetahui kejadian itu, Dian langsung merasakan panik dan tidak bisa berpikir panjang.
Sekujur tubuh Dian pun merasakan gemetar. Namun, ia menyempatkan diri untuk melihat korban tersebut.
"Pas jatuh kondisi dia (korban OA) masih hidup dan sempat ngeraung-raung kayak merintih kesakitan gitu. Enggak lama, orang itu (korban OA) diam. Saat dicek ternyata sudah meninggal dunia," bebernya.
"Setelah itu, polisi pada datang dan enggak tahu ngapain di sana (tempat kejadian perkara). Setelah itu, katanya mereka bawa korban ke rumah sakit," sambung dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.