Rangkuman Pengetahuan Umum
Apa itu Sampah Organik dan Anorganik? Berikut Penjelasannya
Sampah anorganik merupakan sampah yang sifatnya lebih sulit diurai seperti sampah plastik, kaleng, dan styrofoam.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Sampah organik umumnya diwadahi dengan tempat sampah berwarna hijau.
Sampah organik merupakan sampah yang berasal dari sisa makhluk hidup (alam) seperti hewan, manusia, tumbuhan, dan benda hasil olahannya yang dapat mengalami pembusukan atau pelapukan.
Proses pembusukan atau pelapukan sampah organik berlangsung secara alami dengan bantuan mikroorganisme tanpa tambahan bahan kimia dalam waktu yang singkat.
Dengan memisahkan sampah organik dalam wadah tersendiri, maka dapat memudahkan sampah organik diproses menjadi pupuk kompos.
Sampah anorganik adalah limbah yang diproduksi dari bahan-bahan nonhayati, sumber daya alam tidak terbarui, dan hasil proses teknologi pengelolaan bahan tambang dan industri.
Sampah anorganik sifatnya lebih sulit diurai seperti sampah plastik, kaleng, dan Styrofoam.
Jenis-jenis sampah organik
Sampah organik dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering.
1.Organik basah
Sampah organik basah adalah sampah organik yang mempunyai kandungan air yang cukup tinggi.
Contohnya kulit buah, sisa sayuran, kulit sayuran, dan biji buah.
2.Organik kering
Sementara sampah organik kering adalah bahan organik yang kandungan airnya kecil.
Contoh sampah organik kering di antaranya, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering, sisik ikan, cangkang kerang, kulit telur, batok kelapa, dan serbuk gergaji.
Jenis - jenis Sampah Anorganik
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.