Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 8 September 2023: Keluarkan 5 Kali Guguran Lava, 1 Kali Suara Guguran

Gunung Merapi teramati mengeluarkan 5 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimun 1.200 meter, Jumat (8/9/2023).

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada Sabtu 24 Juni 2023 yang dipantau dari PGM Kaliurang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi teramati mengeluarkan 5 kali guguran lava ke arah Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimun 1.200 meter, Jumat (8/9/2023).

Serta terdengar satu kali suara guguran dengan intensitas sedang dari POS Babadan.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga mencatat adanya kegempaan.

Periode pengamatan pada Jumat (8/9/2023) pukul 00.00-06.00 WIB, terjadi 31 guguran dan amplitudo 3-20 milimeter (mm) dengan durasi 36.16-138.92 detik.

Baca juga: 10 Tips Hilangkan dan Atasi Bekas Jerawat dengan Mudah, Hindari Stres Berlebihan!

Kemudian 91 hybrid atau fase banyak, amplitudo 3-13 mm, S-P: 0.3-0.5 detik dengan durasi 5-8.6 detik.

Lalu 7 vulkanik dangkal, amplitudo 42-70 mm dengan durasi 9.08-12.72 detik.

Menurut pengamatan metrologi cuaca, Puncak Gunung Merapi cerah dan berawan. Angin bertiup tenang ke arah barat dengan suhu udara 15.4-19 derajat celcius. Sementara, kelembapan udara 72-85 persen dan tekanan udara 874.8-919 mmHg.

Dari pengamatan visual, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-1. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50-75 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi di level III atau siaga.

Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Sementara di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi sekaligus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (scp)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved