Gunung Merapi

UPDATE Gunung Merapi 6 September 2023: Keluarkan 8 Kali Guguran Lava Pijar

Gunung Merapi teramati mengeluarkan 8 kali guguran lava pijar. Jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng, Rabu (6/9/2023).

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi pada Sabtu 24 Juni 2023 yang dipantau dari PGM Kaliurang. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi teramati mengeluarkan 8 kali guguran lava pijar. Jarak luncur maksimum 1.700 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng, Rabu (6/9/2023).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) juga mencatat adanya sejumlah kegempaan.

Pada periode pengamatan Rabu (6/9/2023) pukul 00.00-06.00 WIB, terjadi 27 guguran, amplitudo 3-13 mm dan durasi 40.72-196.2 detik.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pedagang Kue Pukis di Gedong Tengen jadi Korban Tabrak Lari

Kemudian, 77 hybrid / fase banyak dengan amplitudo 3-11 mm, S-P: 0.3-0.7 detik dan durasi 4.28-8.32 detik.

Lalu 4 vulkanik dangkal dengan amplitudo 34-70 mm dan durasi 6.28-15.16 detik.

Serta 1 tektonik jauh dengan amplitudo 34 mm, S-P: 16.12 detik dan durasi 112.72 detik.

Menurut pengamatan metrologi cuaca di puncak Gunung Merapi cerah dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah barat dengan suhu udara 13.9-19 derajat celcius.

Sementara kelembapan udara 63-93.2 persen dan tekanan udara 874.1-916.8 mmHg.

Adapun dari pengamatan visual, gunung terlihat jelas hingga kabut 0-III dan asap kawah nihil.

Hingga saat ini, tingkat aktivitas Gunung Merapi masih level III atau siaga.

Potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Sementara di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Oleh karenanya, masyarakat diimbau tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi sekaligus mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (scp)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved